Pesan Damai ke Penjuru Negeri

Prabowo juga mengungkap­kan kebanggannya menjadi bagian dari Islam yang mem­persatukan dan menjaga ke­damaian. ”Hari ini kita diha­diri oleh kawan agama lain suku agama lain. Kita bangga dengan islam yang memper­satukan dan menjaga keda­maian seluruhnya. Saya bangga melihat saudara-saudara sekalian,” imbuhnya.

Di akhir pidatonya dengan tiga kali ucapan takbir dan tiga kali ucapan merdeka. ”Takbir, Takbir, Takbir. Mer­deka, Merdeka, Merdeka!” pekik Prabowo yang disambut massa aksi dengan teriakan takbir dan merdeka.

Anggota Badan Komuni­kasi Partai Gerindra Andre Rosiade menegaskan, reuni 212 merupakan silaturahmi dari aksi dua tahun sebelum­nya. ”Ini silahturahmi. Ruang umat berekspresi dan teraku­mulasi di sini. Semua berjalan damai, dan saya rasa tak ada ketakutan,” timpalnya.

Etika Hiya selaku tokoh Ge­reja Orahua Niha Keriso Pro­testan mengatakan tema per­saudaraan yang bersifat uni­versal mendorong seluruh umat untuk hadir dalam Reuni 212.

”Dan tema tentang persau­daraan, kemanusiaan, dan keumatan ini tidak hanya ber­laku bagi saudara kami yang Muslim. Ini wujud persau­daraan, universal, berbicara dalam satu bangsa,” singkatnya.

Di kesempatan yang sama, perwakilan Hindu, Rajit Singh menyebut acara reuni alumni 212 merupakan gerakan damai dan tidak memandang suku dan etnis. Oleh karena itu, ia ingin persaudaraan antar aga­ma selalu terjaga di Indonesia.

”Gerakan damai tidak me­mandang suku dan etnis ini menjadi kekuatan dari Reuni 212. Ya kami terpanggil. Di sini kita dapat menyaksikan per­bedaan sesuai kebhinnekaan tunggal dan pancasila. Semo­ga 212 membawa kedamaian,” papar Rajit.(lut/fin/ful/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan