Sementara Kasi Bina Penta TKI Disnakertrans Indra Suparman mengatakan, saat ini perusahaan jasa tumbuh subur. Ada 200 PT jasa pemebrangkatan TKI yang terdata, sponsor resmi 150 orang dan sponsor tidak resmi diperkirakan ada 150 orang.
”Kebanyakan sponsor-sponsor tersebut tidak memiliki kantor karena hanya mencari dan merekrut para calon tenaga kerja dari Subang saja. Mengandalkan iming-iming gaji besar,” kata Indra.
Menurutnya, para TKI di luar Negeri rata-rata menerima gaji Rp7,5 juta/bulan. Memilih bekerja di berbagai negara seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan dan lainnya. Jika dikalikan seluruh TKI maka pendapatan para TKI total Rp4,7 miliar/bulan.
”Para TKI tersebut mengirimkan uang gajinya ke kampung halamannya untuk keluarganya. Bisa dibayangkan per bulan mereka meghasilkan uang miliaran masuk ke Subang,” kata Indra.
Sementara itu salah satu sponsor berinsial JK, 51, mengaku dirinya sudah 5 tahun menekuni kerja mencari warga Subang yang ingin menjadi TKI ke luar Negeri. Ia mengaku sudah berhasil merekrut lebih dari 100 calon TKI. Hasilnya sudah berhasil membeli mobil, motor, rumah bahkan sawah.
”Ya lumayanlah, gampang kerjanya tinggal bujuk warga yang mau jadi TKI dan bisa mendapat gaji besar,” kata JK. (ygo/man/ign)