SUBANG – Tingginya minat masyarakat ingin menjadi TKI di luar Negeri membuat perusahaan jasa penyalur pekerja migran tumbuh subur di Subang.
Berbagai cara dilakukan untuk merekrut warga bekerja menjadi TKI. Berdasarkan data di Disnakertrans, hingga 2018 ada 6.346 TKI yang berangkat ke luar Negeri. Dari jumlah tersebut sekitar 3 ribu orang di antaranya berstatus janda. Pada umumnya mereka menjadi TKI karena keinginan sendiri atau terbujuk iming-iming sponsor atau agen yang bergerak merekrut TKI.
Jika berhasil merekrut TKI, sponsor mendapatkan fee cukup besar dari perusahaan jasa penyaluran TKI. Disinyalir ada 300 orang sponsor yang bergerak merekrut TKI di Subang. Kebanyakan dari para sponsor mapan secara ekonomi. Biasanya mereka mengendarai mobil mewah keliling ke pelosok darah menawarkan jasa mem-berangkatkan TKI.
Kepala Cabang PT Samda Jati Mandiri yang beroparasi di Kecamatan Binong, Hardiyanto, 45, mengatakan, dirinya dipercaya menjadi kepala cabang di perusahaan pemberangkatan TKI ke luar Negeri dan memiliki banyak sponsor atau agen yang merekrut calon TKI. Menurut pengakuannya, para sponsor tercaatat resmi.
”Sponsor resmi tercatat, setiap bulan bisa memberangkatkan TKI ke luar Negeri sekitar 30 orang,” ungkapnya.
Dijelaskan Hardiyanto, setiap sponsor yang berhasil membawa TKI ke PT dan diberangkatkan diberikan upah sebesar Rp5 juta. Besaran upah itu berlaku sama di setiap perusahaan jasa pemberangkatan TKI di Kabupaten Subang.
”Kayanya semua PT yang ada di Subang memberikan fee Rp 5 juta untuk sponsor yang berhasil membawa calon TKI untuk diberangkatkan. Tapi ada juga PT yang sanggup bayar lebih dari angka segitu, tergantung ke mana tujuan negara calon TKI tersebut,” katanya.
Menurutnya, para calon TKI yang berangkat berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan sehingga para calon TKI kebanyakan tidak membawa bekal uang. Sehingga dirinya sering mengimbau kepada sponsor yang membawa TKI agar memberikan sebagian fee-nya kepada calon TKI.
Pihaknya juga memberlakukan potongan gaji kepada para calon TKI jika sudah bekerja tergantung tujan negara yang dipilih. Misalnya untuk berangkat ke Taiwan, calon TKI dipotong gajinya selama 9 bulan, Hongkong 6 bulan dengan potongan gaji sebesar 30 persen. ”Jadi tergantung negara tujuan TKI,” tambahnya.