CIMAHI – Ceu Edoh cemas. Putrinya Euis, yang ia suruh mengambil air di mata air sungai belum juga kembali sampai azan magrib berkumandang. Semakin gelisah, dia pun melapor kepada hansip di desa.
Usut punya usut, kata salah satu Hansip, Euis hilang karena diculik oleh Siluman Munding Dongkol, makhluk penguasa sumber mata air di sungai tersebut. Hansip yang lainnya pun menguatkan argumen bahwa seorang penguasa bernama Nyimas Titi menjadikan Euis sebagai tumbal untuk sang siluman demi melanggengkan kesuksesan bisnisnya. Ceu Edoh makin kalang kabut. Ia tak kuasa menahan kesedihannya.
Sesaat kemudian, datanglah Hermana HMT, seorang seniman yang tanpa tedeng aling-aling, menghampiri Ceu Edoh dan para hansip. Mimik muka Ceu Edoh pun berubah, wajah ketiga hansip tak lagi terlihat paranoid. Mereka berhenti menjiwai peran mereka dan kembali menjadi siswa siswi yang sedang diberikan arahan saat menjalani latihan drama di Ruang Kesenian SMKN 1 Cimahi, belum lama ini.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda dari program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang diinisiasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud). Program tersebut bertujuan untuk memperluas akses dan pengetahuan tentang beraneka ragam kesenian. Program GSMS ditujukan untuk sekolah yang belum memiliki program, sumber daya manusia dan sarana prasarana kesenian. Melalui GSMS, para seniman diberikan ruang untuk mengajar di sekolah.
Seniman Teater, Hermana mengaku tertarik mengikuti GSMS ini. ”Saya ingin menularkan ilmu teater kepada mereka (siswa). Karena diugaskan di SMKN 1 Cimahi, jadi saya berbagi ilmu kepada mereka,” tutur Hermana.
Seniman yang tergabung dalam Komunitas Seni Bandoengmooi tersebut mengapresasi para siswa yang antusias mengikuti seni teater meskipun memiliki jam belajar yang panjang.
”Mereka punya kemauan ditengah-tengah kegiatan di kelas yang super sibuk, mereka selalu antusasias dan memiliki semangat yang hebat. Saya juga jadi ikut semangat untuk melatih,” tutur Hermana.
Dia juga mengatakan, melalui seni teater, siswa mampu menguasi pengetahuan psikomotorik serta mampu mengasah otak kanan mereka untuk berminajinasi dan berkreativitas.