Namun, untuk jalan tersebut dia mengklaim kualitas sudah bagus, hanya saja arusnya kuat jadi mengelupas. Ditambah belum merekat dengan kuat, jadi mudah hancur lagi.
Disinggung soal bongkahan aspal yang teksturnya seperti pasir saat diremas menggunakan tangan, dia mengatakan dengan
santai hal tersebut wajar lantaran aspal terus digerus air.
“Untuk aspal ini kan kita pakai perekat, jadi perekatnya belum maksimal sudah kena air. Akhirnya aspal jadi mudah pecah. Bukan karena kualitasnya jelek,” elak dia.
Kendati begitu, dia mengakui, terkait pengerjaan yang memasuki musim hujan disebabkan karena adanya keterlambatan lelang.
’’Proyek pengerjaan overlay jalan termasuk ke dalam lima proyek gagal lelang,”ucap dia.
Wilman menambahkan, kerusakan jalan tersebut masih menjadi tanggungan perusahaan pemenang proyek. Sebab, penggunaan baru 3 hari.
’’Memang kondisi kerusakannya parah, dan bisa semakin parah kalau kondisi cuaca ekstrimnya terus berlangsung,” kata dia. (ziz/yan)