Sekolah Antisipasi Dinamika Peserta Didik

TASIK – Dinamika perkembangan peserta didik SMP Negeri 2 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, yang mengarah kepada terjadinya penurunan motivasi serta keseriusan belajar, memunculkan kekhawatiran tersendiri bagi pihak sekolah.

Terlebih di tengah tengah isu yang berkembang tentang kenakalan remaja, maraknya berita terkait keterlibatan pelajar dalam sejumlah kurang terpuji, kian menguatkan pihak SMPN 2 untuk melakukan upaya-upaya preventif dengan memberikan perlindungan dan penanganan yang tepat dan baik.

”Kita menangkap adanya dinamika perkembangan kurang sehat dari peserta didik seperti salah satu contohnya ada yang bercita cita jadi anggota punk. Maka sebelum sinyal sinyal itu meluas dan membesar, kita akan melakukan pengangan serta langkah perlindungan yang lebih tepat lagi bagi para peserta didik di sini,” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Singaparna Undang Kusnadi, seperti dilansir laman RMOLJabar, kemarin (31/10).

Untuk itu kata dia, Ia sengaja mengundang pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, dalam rangka diskusi tentang bagaimana melindungi hak-hak peserta didik.

”Diskusi ini intinya adalah membuka wawasan tentang bagaimana sekolah keluarga dan masyatakat melindungi anak didik yang sasaran akhirnya adalah pendidikan sukses,” ujar Undang.

Sementara itu, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, apa yang dilakukan oleh pihak SMPN 2 Singaparna merupakan sebuah bentuk tanggung jawab dari lembaga pendidikan atas isu yang berkembang akhir akhir ini.

”Diskusi ini lebih kepada sharing informasi dalam rangka meningkatkan metode pendidikan yang baik melalui peningkatan pelayanan dan perlindungan terhadap peserta didiknya,” kata Ato.

Ditambahkan, sekolah yang berada di kawasan perkotaan tentu saja dihadapkan dengan beragam tantangan dan persolan yang kompleks bagi para peserta didiknya.

”Maka menghadapi tantangan tersebut tentunya baik pihak sekolah, orang tua dan masyarakat serta peran pemerintah harus lebih serius bagaimana agar anak anak didik memiliki kemampuan proteksi diri lebih kuat terhadap perubahan dan perkembangan zaman serta tetap memiliki motivasi untuk menuntaskan pendidikan secara serius,” pungkasnya. (yud/ign)

Tinggalkan Balasan