Menurut dia, dengan adanya program Sekolah Jabar Juara menjadi peluang sekaligus jawaban atas segala kekurangan yang terjadi saat ini. Sebab, penambahan infrastruktur kelas akan berdampak pada tingginya anggaran pengadaan.”Sekolah Jabar Juara harus bisa menjawab tantangan ideologi dan tataran praktis,” tegasnya.
”Jadi kita ini mau juara apanya dulu? Dipetakan,” sambungnya.
Yang harus dibangun saat ini, bagi dia adalah sistemnya. Sebaliknya, peluang bagi masyarakat melalui media yang lain juga harus bisa dimanfaatkan dengan baik.
Begitu pun akses dan pemerataan. Menurut dia, banyak juga program reguler untuk meningkatkan akses. Misalnya; memperbanyak ruang kelas baru (RKB), memperbanyak beasiswa untuk masyarakat miskin, memperkuat SM swasta. ”Sehingga menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya,” ungkapnya.
Yang tidak kalah penting, mutu dan relevansi pendidikan. Dia berpandangan, penguatan kompetensi di sekolah didorong dengan melalui perlengkapan laboratorium atau workshop, perpustakaan, jaringan kerja dengan lembaga mitra, peningkatan kompetensi guru. (rie)