Peluang Industri Animasi Terbuka

CIMAHI– Pelaksanaan Ba­ros International Animation Festival (BIAF) 2018 diha­rapkan jadi marketplace ani­masi di dunia.

Ketua Cimahi Creative Asso­ciation (CCA) Rudi Sutedja men­gatakan, Sebetulnya, Sumber Daya Manusia (SDM) di Cimahi dibidang animator sangat mem­puni dan sudah tersebar diber­bagai perusahaan animasi.

”Pada kenyataannya setiap studio animasi yang ada di Indonesia pernah bersentuhan dengan Cimahi,” jelas Rudi ketika ditemui kemarin. (28/10).

Untuk jadi marketplace ani­masi, maka ada beberapa yang harus disiapkan, salah satunya masalah regulasi terutama bagaimana membangun ka­wasan aspek -aspek pemasaran.

Rudi menjelaskan, dalam membangun infrastruktur, harus dimulai dengan membangun ekosistem apa saja yang berhubungan dengan industri animasi.

Dia mencontohkan, disam­ping pembangunan SDM, harus juga mulai membangun pemasaran, teknologi, inter­net, pajak dan permodalan.

”Kenapa Malaysia, Korea bisa maju? karena mereka sudah duluan membangun ekosistem. Saat ini kita masih ketinggalan,” kata dia.

Dalam membangun ekosis­tem, lanjutnya, seharusnya ada lembaga yang membangun itu sehingga nanti menjadi satu.

Rudi menilai, untuk sistem koordinasi antar berbagai ke­menterian masih belum baik dan harus ditingkatkan, sebab untuk membangun ekosistem tidak bisa disatu kementerian.

Menurutnya, jika adanya ke­inginan kawasan Baros sebagai kawasan digital, maka harus ada upaya menggandeng pihak lain, baik pemerintah atau swasta, bahkan bisa juga bekerjasama dengan negara-negara lain.

KSementara itu, Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna men­gatakan, ada animator Cimahi bernama Januar juara ke dua dunia. Dan sekarang ada lagi masuk 10 besar di Festival animasi di Dubai,” katanya.

Menurutnya, saat ini ani­masi selalu dipakai diberba­gai negara. Sehingga untuk segi bisnis akan berpotensi sangat tinggi, sebab selain sangat tren animasi juga ba­nyak dibutuhkan.

”Kami akan selalu suport. Salah satunya menggunakan gedung ini (Technopark) un­tuk melakukan aktivitas kre­ativitasnya,” kata dia.

Ajay mengaku, pihaknya su­dah berkordinasi dengan dinas terkait, untuk meningkatkan dan menyempurnakan sarana yang dirasa belum optimal.

”Apapun yang bisa men­dukung animasi seperti perangkat-perangkat tekno­logi, insyaallah akan kita bantu. Yang pasti kita suport,” pungkasnya. (ziz/yan)

Tinggalkan Balasan