BANDUNG – Untuk meningkatkan iklim investasi di Kota Bandung Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar acara Bandung Investment Night (BIN) di Grand Ballroom Hotel Bidakara Grand Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Bandung, Rabu malam (24/10).
Kepala DPMPTST Arief Syaifuddin mengatakan, uacara ini memiliki tujuan untuk menjalin kolaborasi dan sinergitas
antara pemerintah Kota Bandung dengan para investor dan stakeholder di bidang penanaman modal.
Dia memparkan, selama ini untuk urusan investasi pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung terbagi menjadi 8 Sub Wilayah Kota (SWK). Di antaranya, SWK Bojonegara yang merupakan kawasan bandara dan industri strategis. SWK Cibeunying sebagai wilayah bangunan heritage dan pusat kuliner. SWK Tegalega sebagai pengembang industri kreatif.
Sedangkan SWK Karees sebagai pengembang kreatif terpadu dan juga mengembangkan kampung kreatif. SWK Arcamanik berpotensi olahraga, SWK Ujungberung pusat budaya dan kearifan lokal. SWK Jordon sebagai penyelenggaraan event dan produk barang jasa dan SWK Gedebage potensi pusat pemerintahan dan bisnis.
’’Jadi untuk urusan investasi ini kami sudah petakan agar para investor dapat dengan mudah melihat peluang untuk berinvestasi di Kota Bandung,”jelas Arief ketika ditemui kemarin. (25/10).
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial yang turut membuka acara mengatakan, untuk urusan perizinan salah satu yang harus ditekankan adalah harus mudah dan tepat waktu. Hal itu untuk menjaga dan mendorong investasi.
Dia menilai, untuk mendatangkan investor itu sangat mudah. Tapi kalau untuk perizinannya sulit dan lambat maka investorpun akan enggan menanamkan modalnya.
Namun demikian, Pemkot Bandung telah memberikan kemudahan regulasi perijinan dan memiliki kepastian hukum tepat waktu. Sehingga, saat ini sudah banyak investor-investor yang turut andil membangun kota Bandung.
Oded memaparkan, untuk membangun Kota Bandung tidak cukup hanya mengandalkan APBD. Sebab, Pemerintah membutuhkan pihak lain agar kota bisa terus berkembang. Sehingga, dengan hadirnya investasi akan membantu pemerintah dalam mengambangkan kota.
“Kalau kita hanya andalkan APBD saja tidak cukup. Maka dengan logika itu, hadirnya investasi penanam modal menjadi sebuah keniscayaan. Maka perizinan harus mudah diakses dan dilakukan,” kata Oded.