SOREANG – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Jajang Rohana menilai program infrastruktur perbaikan sekolah rusak di Dinas Pendidikan (Disdik) seharusnya jadi prioritas utama. Sebab, sampai saat ini masih banyak sekolah rusak dan tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Ketika kami berkunjung ke SD dan SMP, banyak sarana pendidikan tidak memadai. Bocor, tidak ada MCK dan tidak ada halaman bermain,” jelas Jajang kepada wartawan di Soreang kemarin, (19/10)
Menurutnya, APBD Disdik lebih banyak digunakan untuk belanja pegawai. Meski begitu, total anggaran pendidikan sudah memenuhi lebih dari 20 persen. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak siswa yang tidak memiliki ruang kelas. Sehingga terpaksa belajar bergantian.
Melihat kondisi ini, pihaknya akan mendorong agar dalam pembahasan kebijakan umum anggaran 2019, sektor pendidikan menjadi prioritas utama. Termasuk saat anggaran pada 2018.
Jajang mempertanyakan data Disdik terkait jumlah sekolah yang mengalami kerusakan. Sebab, sampai saat ini pihaknya belum menerima data jumlah sekolah rusak yang ringan, sedang dan berat. Padahal data tersebut penting untuk kebutuhan anggaran.
Sementara itu, Senada dengannya Tedi Surahman Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung mengatakan, adanya keluhan terkait kondisi SDN Papakmanggi dia menyarankan agar Disdik segera memperbaiki sekolah tersebut. Terlebih, kondisinya sangat membahayakan.
“Kalo rusak biasa, ya memang harus menunggu APBD tahun 2019. karena yang perubahan sudah disahkan. Tapi,
Kalo rusaknya membahayakan aktivitas KBM Disdik harus segera memperbaiki,” kata Tedi
Tedi menilai, sudah sejak lama DPRD sudah mengintruksikan kepada Disdik agar membuat maping. Sehingga kondisi bangunan dan usia sekolah bisa terkontrol. Namun, dengan kondisi tersebut harus menjadi cambuk agar anggaran untuk pendidikan lebih diprioritaskan.
“Perbaikan sarana prasarana pendidikan harus menjadi prioritas dinas pendidikan, sehingga tidak ditemukan sekolah yang tidak layak seperti SDN Papakmanggu,” tegasnya
Sementara itu, Kepala Bidang SD Disdik Kabupaten Bandung, Maman Sudrajat mengklaim, dari total ruang kelas sebanyak 8.857 unit dari 1.400 sekolah, sebanyak 1.684 ruang kelas sekolah mengalami kerusakan sedangkan 6.573 ruang kelas dalam kondisi baik. Ruang kelas yang rusak ringan 1.171 unit, rusak sedang 428 unit dan rusak berat 85 kelas.