KETUA Perbakin DKI Jakarta Irjen Pol Setyo Wasisto mengakui pelaku penembak menggunakan jenis senjata kaliber 9 milimeter (mm) saat melakukan latihan. Menurut Setyo, latihan menembak itu ada beberapa jenis, yakni menembak reaksi dan menembak sasaran. Dan yang sedang dilakukan oleh pelaku adalah latihan menembak sasaran yang cara menembaknya bergerak.
”Jenis senjata kaliber 9 mm, kalau cara jangkau sempurna masih bisa sampai DPR-RI. Kaliber itu biasa dilakukan untuk melatih menembak. Jadi kejadiannya lebih dulu di pak Wenny, baru di Pak Bambang, selisih 5 menit,’ kata Setyo kepada awak media.
Polisi berpangkat dua bintang di pundaknya itu menjelaskan, setelah mendapat informasi penembakan itu, dirinya langsung melakukan koordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya untuk dilakukan olah TKP. Dalam hasil olah TKP itu, diketahui peluru yang bersarang di dua ruangan anggota DPR-RI itu adalah peluru nyasar dari latihan menembak di lapangan Perbakin.
”Saya langsung ke TKP lapangan tembak dan gedung DPR, sudah berkoordinasi dengan Polda dan TKP juga sudah diolah. Patut diketahui ini peluru nyasar dari lapangan tembak Perbakin. Jadi ada macam-macam menembak juga, yakni tembak reaksi dan tembak sasaran,” paparnya.
Setyo menegaskan, selaku Ketua Umum Perbakin DKI Jakarta yang bertanggung jawab atas kejadian yang dilakukan oleh anggotanya, dirinya menyerahkan sepenuhnya ke pihak Polda Metro Jaya untuk proses berdasarkan hukum yang berlaku.
”Intinya, patut diduga ini adalah peluru nyasar. Saya tentunya kalau ini peluru nyasar dan ini dilakukan anggota Perbakin, kami serahkan masalah hukum ke Polda Metro, dan untuk sikap organisasi akan ditindak lanjuti,” tegasnya. (rba/fin/ign)