BANDUNG – Sebagian masyarakat di Kabupaten Bandung merasa kaget dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dinaikkan pemerintah dan berlangsung mulai pukul 11.00 siang, kemarin (10/10). Kenaikan harga BBM dianggap memberatkan dan terjadi tanpa terlebih dahulu diumumkan oleh pemerintah sebelumnya.
Lili Setiadarma, 49, warga Ciwidey pengguna Pertamax mengaku kenaikan harga saat ini kurang tepat. Ditengah kondisi harga-harga yang mahal seperti harga sembako. Oleh karena itu, dia merasa keberatan dengan kebijakan tersebut.
”Ya, kurang tepat ditengah kondisi harga-harga serba mahal,” ujarnya saat ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (10/10). Dirinya berharap harga BBM bisa lebih murah lagi dan masyarakat tidak terbebani.
Senada dikatakan warga Cijerah, Kota Bandung, Zhiyan Muhammad, 28, mengaku kenaikan harga BBM dilakukan mendadak dan tanpa terlebih dahulu disosialisasikan atau diinformasikan kepada masyarakat.
”Sebelumnya BBM udah naik, sekarang naik lagi,” ujarnya. Dia mengatakan, selama ini menggunakan BBM jenis Pertamax namun dengan kenaikan harga maka kemungkinan beralih ke jenis Pertalite.
Menurutnya, kenaikan harga BBM kali ini dirasa signifikan. “Rp 30 ribu biasanya bisa tiga hari dengan kenaikan ini maka Rp 30 ribu bisa dua hari dengan jarak tempuh Bandung-Soreang,” ungkapnya.
Sebegai informasi PT Pertamina (Persero) sejak siang kemarin melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi. Penyesuaian harga BBM nonsubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tersebut mulai berlaku pukul 11.00.
Dalam rilis yang diterima kenaikkan BBM non-subdisi tersebut khususnya untuk Pertamax Series, Dex Series, dan Biosolar Non PSO. Sedangkan harga BBM Premium, Biosolar PSO dan Pertalite, Pertamina memastikan tidak ada kenaikan harga.
Kenaikan harga untuk bahan bakar jenis tersebut berlaku di seluruh Indonesia. Pertamina menegaskan, khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga BBM tidak naik.
Sebagai contoh, di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya setelah ada kenaikan harga maka, harga Pertamax menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp 9.800 per liter. (rus/ign)