NGAMPRAH– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat akan menata kembali area Hutan Kota Cermat yang berlokasi di area Perkantoran Pemkab Bandung Barat di Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah. Saat ini, Hutan Kota tampak terbengkalai tanpa adanya aktivitas padahal pembuatan Hutan Kota tersebut telah menelan anggaran hingga Rp 4 miliar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat Apung Hadiat Purwoko mengungkapkan, saat ini areal di Hutan Kota tersebut tengah dilakukan penataan dan ditanami bibit pohon-pohon produktif. Sehingga masyarakat, kata Apung, bisa menikmati fasilitas di dalam hutan buatan tersebut.
“Hutan kota ini dibuat sebetulnya untuk memberikan fasilitas ruang publik dengan konsep alam. Penataan hutan kota ini memang sekaligus untuk meningkatkan indeks kebahagian masyarakat. Nanti semua masyarakat dapat beraktivitas di hutan kota ini,” kata Apung di Ngamprah, Senin (8/10).
Apung menambahkan, selain penanaman bibit pohon, yang menjadi prioritas dalam penataan hutan kota yakni perbaikan pada areal jogging track. Sebab, setelah lama tak digunakan fasilitas jogging track tersebut kini mengalami kerusakan.
“Hutan kota ini dibuka untuk aktivitas masyarakat. Sehingga beberapa fasilitas publik seperti jogging track ini akan kita perbaiki secepatnya. Apalagi, sekarang jogging track ini sudah rusak,” jelasnya.
Lebih jauh Apung menjelaskan, penataan hutan dikerjakan secara swadaya oleh para relawan Akur. Dengan demikian dalam penataan Hutan Kota tak menggunakan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bandung Barat. “Mungkin untuk perawatan dan pengelolaan nanti bisa oleh dinas. Sementara untuk penataan sekarang dilakukan oleh para relawan,” katanya.
Apung menjelaskan, proses penataan Hutan Kota tersebut akan selesai dalam waktu dekat ini. Sebab, penataan di lapangan tengah berjalan. “Sekarang penataan sedang berjalan. Ini juga dikerjabaktikan oleh semua relawan, termasuk pak Bupati akan meninjau pada Jumat (12/10) mendatang,” katanya.
Seperti diketahui, Hutan Kota Cermat itu dibiayai dari anggaran APBD KBB sekitar Rp 4 miliar dan dianggarkan selama tiga tahun anggaran, dimulai dari tahun anggaran 2015 sebesar Rp 2 miliar hingga terakhir di APBD murni tahun anggaran 2017.