Sulap Limbah Jadi Lebih Manfaat

Setelah itu masuk dalam proses pengeringan, kemudian diberi hiasan warna untuk mempercantik pot dan produk pun siap dipasarkan.

Safira menuturkan, jika masuk proses produksi, selama satu bulan mereka akan dua kali produksi, dengan hitungan sekali produksi menghasilkan 30 buah pot atau lebih. ”Bisa juga lebih, kadang 50, namun rata-ratanya kita buat 30 pot,” ucap siswa kelahiran 24 April 2002 tersebut.

Pemasaran pot tersebut melingkupi daerah Cisarua dan sekitarnya, seperti Ngamprah dan Cihideung, daerah yang memang terkenal sebagai pusat penjual tanaman. Dengan mematok harga Rp 10.000 per buah, sejak dirilis pada Februari lalu, pot ramah lingkungan ini sudah terjual sebanyak 2.000 buah.

Awal Oktober nanti, Esti dan Safira terpilih menjadi 90 poduk usaha yang lulus seleksi tingkat Nasional untuk mengikuti kegiatan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2018 yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Yogyakarta. Esti dan Safira adalah salah satu dari tujuh kelompok usaha siswa asal Jawa Barat yang berhasil lolos FIKSI 2018.

Berbagai persiapan pun sudah dimatangkan, seperti produk dan bahan persentase. Meski masih kelas sebelas, mereka sudah siap untuk menjadi yang terbaik di kancah nasional. “Semuanya sudah siap, tinggal pematangan bahan persentase aja,” ucap Safira. (nizar/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan