MAKASSAR – Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan dibuat kecewa melihat formasi CPNS yang akan diterima tahun ini, khususnya tenaga guru. Tak sesuai kebutuhan.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo menyebutkan, yang paling banyak dibutuhkan saat ini dan mendesak adalah guru SMK. Pertumbuhan SMK kian pesat, siswanya pun bertambah.
Hanya saja, pada formasi penerimaan CPNS tahun ini, tak satupun kuota untuk guru vokasi SMK. Yang akan diterima justru mata pelajaran umum. “Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia itu guru normatif. Yang kita butuhkan khusus SMK, di bidang tertentu,” bebernya kemarin (16/9).
Selain itu, kata dia, guru Bahasa Daerah juga dibutuhkan. Namun tak ada dalam formasi. Dia juga bingung karena yang dibuka justru guru Bahasa Jepang sebanyak Lima orang. Sementara jatah terbesar Disdik yakni untuk guru bimbingan konseling yang totalnya mencapai 50 orang.
Disdik juga mengaku tak pernah memasukkan usulan kebutuhan. Katanya, semua usulan penerimaan guru tersebut justru dari BKD Sulsel. Jika saja Disdik yang mengajukan usulan itu, kata Irman, maka guru yang akan diterima pasti berbeda dengan formasi yang diberikan saat ini.
Kepala Bidang Pembinaan SMK, Disdik Sulsel, Muh Rusli mengatakan, saat ini posisi tenaga pengajar sekolah kejuruan mencapai 5.000 orang. Jumlah SMK negeri sebanyak 194 sekolah yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota se-Sulsel.
Kebutuhan tenaga pengajar untuk SMK, sangat mendesak, selama ini sekolah lebih banyak menggunakan tenaga guru yang berstatus kontrak. ”Belum lagi kalau kita hitung yang pensiun. Di SMK ini semuanya kekurangan guru. Kita berharap ini bisa menjadi prioritas,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Bidang Perenacanaan dan Informasi ASN, BKD Sulsel, Irwansyah, menganggap kuota yang diberikan Kemenpan RB saat ini sudah sesuai kebutuhan. Meski begitu, pihaknya masih berupaya melakukan lobi-lobi ke Kemenpan agar dilakukan revisi. (fin/ign)