BANDUNG– Jelang perhelatan gelaran Honda Development Basketball League (DBL) West Java 2018 – South Region pada 21 September hingga 5 Oktober 2018, perwakilan atlet, ofisial tim dan para pendukung dari berbagai sekolah berkumpul melakukan Technical Meeting.
Technical Meeting dilakukan Honda DBL West Java 2018 – South Region bersama perwakilan tim basket untuk menyamakan persepsi terkait regulasi dalam penyelenggaraan event Honda DBL West Java 2018 – South Region di GOR Padjadjaran, Kota Bandung mendatang.
Supervisor Basketball Operation DBL Indonesia, Amingga Yudi Putra mengungkapkan, terdapat sejumlah regulasi atau aturan baru yang harus diketahui pelatih, ofisial tim dan pemain. Sebab, pada tahun ini, pihaknya memberikan peluang bagi seluruh siswa untuk dapat mengikuti ajang tersebut tanpa batasan usia maupun kelas.
“Untuk kelas satu atau yang baru masuk tahun ajaran baru itu pada tahun 2017 gak boleh ikut, tapi untuk tahun ini diperbolehkan,” kata Amingga di Bandung, kemarin.
Dikatakan dia, pihaknya membuat regulasi baru tersebut agar sekolah-sekolah memiliki peluang untuk melakukan pembinaan sejak dini kepada para siswa-siswi di sekolah masing-masing. Dia berharap, akan semakim banyak bibit-bibit atlet berprestasi dengan adanya regulasi tersebut.
“Kami berharap akan semakin banyak pemain-pemain basket di sekolah-sekolah yang mampu berprestasi,” kata dia.
Selain regulasi tersebut, Honda DBL West Java 2018 juga memiliki aturan baru terkait pemain yang masuk ke sekolah tertentu menggunakan jalur beasiswa. Amingga mengatakan, pihaknya tidak lagi membatasi kepada para pemain yang mengikuti kegiatan Honda DBL West Java 2018 dengan batasan jumlah beasiswa.
“Beasiswa kita izinkan, kalau tahun kemarin kita batasi 40 persen tapi tahun ini mau 80 persen sampai 100 persen kita izinkan,” kata dia.