Kemukakan Hasil Studi Banding ke Publik

“Ini salah satu hasil dari studi banding di Pontianak oleh Komisi D terkait KTR. Dari studi banding itu, akhirnya di Kabupaten Bandung setelah dilakukan sosialisasi, Insya Allah tahun ini KTR akan diberlakukan,” ujar Jajang.

Jajang mengatakan, hasil lainnya yang didapatkan dari studi banding bisa terasa manfaatnya oleh masyarakat, yakni peningkatan penanganan kebencanaan.

“Sebelum Kabupaten Bandung menjadi yang terbaik di bidang penanganan kebencanaan, kami sebelumnya mengunjungi daerah yang potensi bencananya lebih banyak. Dari situ kami serap ilmunya dan mendorong OPD-nya agar menerapkan. Alhamdulillah, hasilnya bagus,” katanya.

Ditempat sama Ketua Komisi A, Cecep Suhendar mengatakan,
Studi banding ini bagian dari program dalam rangka melengkapi peningkatan kapasitas anggota DPRD, untuk mengambil langkah dan lebih meningkatkan kinerja serta program di daerah setelah melihat kemajuan di wilayah yang dikunjungi.

Salah satu contohnya kata Cecep, seperti studi banding yang pernah dilakukan ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, yang dikenal memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbaik dari sektor pariwisata.

“Artinya hasil dari kunjungan ini bisa diterapkan disini, kita pun akan meningkatkan PAD. Kalau PAD meningkat, berarti pembangunan untuk masyarakat akan meningkat.
Kunjungan ini akan berbanding lurus dengan pelayanan publik yang diberikan,” ungkapnya.

Pendapat sama dikemukakan oleh Ketua Komisi C, Yayat Sumirat yang mengatakan, kunjungan kerja dilakukan dalam rangka meningkatkan pembangunan dengan cara kunjungan atau studi banding ke daerah lain yang sudah bisa menerapkan kebijakan lebih baik.

“Salah satu contoh, dari Komisi C pernah berkunjung ke Surabaya yang sudah baik dalam penataan jalan dan drainase. Disana aliran sungai kecil ada di bawah jalan. Lahan sempit dieliminir, agar di bawah jalan tetap ada aliran sungai kecil. Sehingga bisa mengantisipasi terjadinya banjir cileuncang,” kata Yayat.

Hal ini menjadi menjadi terobosan agar di Kabupaten Bandung bisa diterapkan. Sehingga, masyarakat yang selalu terganggu oleh banjir cileuncang akibat buruknya saluran drainase jalan, tidak akan merasakan hal itu kembali.

“Penerapan beberapa kebijakan, seperti bagaimana prioritaskan drainase. Supaya usia jalan tersebut bisa panjang. Karena kalau sudah sering tergenang air usianya jadi pendek. Kemudian PJU untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dalam hal aktivitas pada malam hari, seperti yang ke pasar,” tutup Yayat. (adv/Rus).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan