NGAMPRAH– Kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, saat libur panjang atau weekend dikeluhkan oleh pengelola hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB. Dalam tiga tahun terakhir kunjungan atau tamu yang hendak menginap ke hotel menurun drastis karena macetnya wilayah Lembang.
“Faktor kemacetan yang selalu terjadi selama tiga tahun terakhir, tamu yang menginap di hotel terus-menerus turun, penyebabnya karena kemacetan di Lembang yang sudah luar biasa parah. Mereka banyak yang meng-cancel rencana menginap dan lebih memilih bermalam di jalan,” kata Ketua PHRI KBB Samuel Setiadi di Lembang baru-baru ini.
Pemilik Hotel Bumi Makmur Indah Lembang ini mengungkapkan, belum ada solusi yang benar-benar jitu dalam mengatasi kemacetan di Lembang. Hal itu diperparah dengan kondisi jalan yang tidak bertambah, sementara jalan-jalan alternatif pun sudah banyak dijejali kendaraan.
Menurutnya, perlu penanganan dari semua pihak bukan hanya kepolisian tapi juga pemerintah daerah, provinsi, dishub, pengusaha, dan masyarakat. Pihaknya sempat melontarkan wacana untuk membuat semacam kereta gantung dari Kota Bandung ke Lembang. Tujuannya agar kendaraan dari Bandung tidak perlu naik ke Lembang karena sudah disediakan spot-spot atau kantung parkir yang memadai. Namun, wacana itu tidak mungkin bisa terealisasi oleh PHRI saja, tapi butuh dukungan dari pemerintah selaku pemilik kebijakan.
“Kami rasa kereta gantung Lembang-Bandung bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kepadatan dan kemacetan di wilayah Lembang,” ujarnya.
Dia memberikan contoh, banyak tamu hotel yang awalnya berencana menginap sampai tiga hari namun karena lalu lintas di Lembang macet parah, akhirnya memperpendek waktu menginapnya menjadi satu hari. Para tamu hotel kecewa, ketika hendak menuju sejumlah tempat wisata terjebak kemacetan panjang.
Biasanya mereka sudah memiliki agenda objek wisata mana saja yang hendak dikunjungi dalam sehari, namun karena jalanan macet, paling hanya satu atau dua objek wisata yang bisa dikunjungi. “Karena kebanyakan waktunya habis di jalan karena macet. Padahal, pengunjung ini sudah memiliki agenda dengan membagi waktu dan lokasi tujuan,” pungkasnya. (drx)