Sebuah laga uji coba sejatinya bukan mencari kemenangan. Namun untuk melihat hasil latihan yang telah dilakukan untuk kemudian melakukan evaluasi terhadap kekurangan yang ada. Karena itu, ‘beruntung’ Timnas U-19 mengalami kekalahan dari Semen Padang. Sehingga mereka punya waktu untuk memperbaiki kekurangan sebelum tampil di ajang sebenarnya.
Timnas Indonesia U-19 memang kalah 7-8 lewat babak adu penalti dari Semen Padang FC. Namun, pada laga yang berlangsung Sabtu (25/8) malam tersebut, tim Garuda Nusantara cukup mampu mengimbangi permainan tuan rumah yang berlaga di Liga 2 2018 itu. Terbukti, tim Kabau Sirah mampu ditahan imbang 3-3 di waktu normal.
Dalam laga yang digelar di Stadion H. Agus Salim, Padang tersebut, Garuda Nusantara bahkan lebih dulu unggul lewat gol Syahrian Abimanyu pada menit ke-15. Gol itu terjadi dari titik putih karena sebelumnya seorang pemain Semen Padang dinilai wasit handballdi dalam kotak
terlarang.
Namun berselang bebeberapa menit, Kabau Sirah mampu membalikkan keadaan. Gawang Timnas U-19 dua kali jebol hanya dalam waktu tiga menit. Masing-masing pada menit ke-19 lewat kapten tim Irsyad Maulana dan Rudi pada menit ke-22.
Sempat disamakan oleh Witan Sulaiman pada menit ke-40, Semen Padang FC kembali unggul dua menit kemudian lewat gol Riski Novriansyah. Ketika babak kedua baru berjalan tujuh menit, Timnas U-19 kembali menyamakan kedudukan lewat gol pemain pengganti Samuel Christianson Simanjuntak. Skor 3-3 itu bertahan hingga babak kedua usai.
Pada babak adu penalti, lima penendang tuan rumah berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Sedangkan penendang kelima Timnas U-19, Rachmat Irianto, gagal menjebol gawang Semen Padang yang dikawal A. Iqbal Bachtiar.
Kekalahan dalam adu penalti inilah yang menurut asisten pelatih Timnas U-19, Miftahudin Mukson, menjadi salah satu PR penting yang harus diselesaikan jelang digelarnya Piala AFC U-19 2018 Oktober mendatang. Kekalahan itu seperti mengulang kembali kegagalan Syahrian Abimanyu dan kawan-kawan saat tersingkir di semifinal Piala AFF U-19 lalu dari Malaysia lewat babak adu penalti.
”Sengaja kita buat ada tendangan penalti (usai 2×45 menit) tadi. Kami berharap, Timnas Indonesia U-19 bisa move on, keluar dari tekanan adu penalti. Ini PR yang harus kami perbaiki,” ujar Miftahudin dalam jumpa pers seusai laga.