Konsep Rehabilitasi Lombok Tiru Jogja

Upaya untuk perbaikan kondisi Lombok pasca gempa terus dilakukan beberapa pihak lain. Ditjen Perhubungan Udara melakukan koordinasi penggalangan dan pengiriman bantuan untuk korban gempa. Penggalangan bantuan melibatkan seluruh komunitas di bidang perhubungan udara. Terkait dengan hal tersebut, Ditjen Perhubungan Udara pada tanggal 13 Agustus 2018 telah mengeluarkan dua surat untuk koordinasi penggalangan dan pengiriman bantuan.

Plt. Dirjen Perhubungan Udara M. Pramintohadi mengatakan, surat pertama perihal dukungan pengangkutan bantuan kemanusiaan gempa di Lombok. Dalam surat tersebut, maskapai diharapkan dapat mendukung pembebasan biaya pengangkutan bagasi atau kargo apabila terdapat lembaga dan masyarakat yang akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk Lombok. ”Yang kedua surat perihal Permohonan Bantuan Dukungan Partisipasi Gempa Lombok. Ditjen Hubud melalui DKPPU menghimbau kepada seluruh Operator Penerbangan AOC 121 untuk dapat berpartisipasi mengirimkan relawan sampai ke lokasi bencana,” tuturnya kemarin.

Menurut Pramintohadi, bantuan dari komunitas penerbangan yang sudah terkumpul saat ini berupa donasi uang, barang dan bahan makanan. Ada juga bantuan nonmaterial seperti misalnya diskon biaya pengangkutan dan perpanjangan jam operasional bandar udara setempat.

Semua bantuan dicatat dan didistribusikan kepada korban yang terdampak gempa bumi. Proses pendistribusian bantuan akan melibatkan Otoritas Bandar Udara Wilayah I Soekarno-Hatta dan Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Denpasar, Bali serta pemerintah daerah setempat. ”Saya coba komunikasikan dengan teman-teman yang ada di sana, apa saja yang mereka butuhkan. Jadi apa yang kita kumpulkan saat ini adalah apa yang mereka butuhkan,” bebernya. (jun/lyn/agm/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan