BANDUNG — Keberadaan organisasi Cipayung Jawa Barat yang terdiri dari DPD GMNI Jawa Barat, Korwil II GMKI, dan PD KMHDI Jawa barat adalah gerakan kebangsaan untuk menjaga soliditas dikalangan mahasiswa dan pemuda dari pemahaman yang bertentangan dengan Pancasila.
Sekretaris DPD GMNI Jawa Barat Dewex Sapta Anugrah mengatakan, organisasi Cipayung adalah gerakan bersama antar organisasi sebagai bentuk reaksi atas banyaknya gerakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Terlebih, Jawa barat merupakan salah satu basis terbesar dari penyebaran gerakan tersebut.
Dia menekankan, ditengah perbedaan hendaknya persatuan dan kesatuan harus dijaga dengan baik. Jangan sampai apa yang terjadi di Makassar beberapa waktu lalu terjadi pemukulan salah satu kader organisasi Cipayung oleh orang tidak di kenal.
Theo Cosner selaku Korwil II GMKI menyampaikan, organisasi ini merupakan bentuk kerja sama strategis pemuda dan mahasiswa dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
Dia menilai, langkah ini diambil sebagai keresahan bersama ditengah dinamika politik saat ini. Bahkan, apa yang terjadi di Makassar tidak boleh terulang lagi ditempat lainnya.
Wilayah Jawa barat merupakan representatif politik nasional, untuk itu saya mengajak kepada seluruh masyarakat Jawa barat dan seluruh pemuda dan mahasiswa Jawa barat untuk saling bahu membahu menjaga persaudaraan,jelas Theo.
Dia menilai, munculnya berbagai aksi yang menjurus pada provokasi seperti gerakan #2019gantipresiden sebetulnya sangat berpotensi konflik antar anak bangsa. Sehingga, kiranya aksi-aksi tersebut agar dihentikan oleh aparat.
Selain itu, I gede Ngurah Eka Humas PD KMHDI Jawa barat menyampaikan keresahannya. Sebab, yang terjadi adalah efek domino dari pilkada DKI 2017 lalu.
Tentu ini merupakan kesalahan besar para elit politik yang haus mengejar kekuasaan tanpa memikirkan efek jangka panjang di masyarakat hingga menimbulkan gesekan antar masyarakat harus segera dihentikan,jelas dia.
Menurutnya, bangsa ini tumbuh dalam suasana politik yang penuh ide dan gagasan demi kemajuan bangsa, bukan dengan sentiment yang mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Jadi kami sangat mengecam aksi pemukulan dan intimidasi terhadap kader PMII di Makassar yang dilakukan kelompok #2019gantipresiden hentikan politik sara, pecah belah, dan ujaran kebencian. Junjung perbedaan sebagai identitas kebudayaan bangsa. Stop provokasi rakyat dalam pemilu,tutup Eka. (rls/opl/yan)