”Dengan adanya berita ramai di Medsos, dia sudah menjelaskan pada kami mengakui keterbatasan dia dan memohon bimbingan dan arahan dari MUI,” kata Rahmat di Bandung, Senin (13/08).
Dikatakan Rahmat, dengan kedatangan Ustadz Evie Effendi ke Kantor MUI Jabar, maka pihaknya menyebut ustadz yang terbiasa ceramah dengan gaya gaul tersebut telah bersedia tabayyun dan mengakui kesalahannya. Untuk itu, pihaknya menilai permasalahan tersebut sudah selesai.
“Dengan datangnya Ustadz Evie yang penuh kesadaran, maka kita menerima semuanya dan bagi kita MUI bersikap kalau seseorang tadi sudah bertaubat,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris MUI Jabar, Rafani Akhyar meminta masyarakat tidak mempermasalahkan maupun membesar-besarkan polemik tersebut. Pihaknya pun meminta Ustadz Evie tetap melanjutkan kegiatan dakwahnya karena ustadz muda tersebut mampu menyasar kalangan yang jarang tersentuh mubaligh pada umumnya.
“Dakwah beliau ini agak unik karena bisa mendakwahi komunitas yang selama ini jarang tersentuh oleh mubaligh lain, bayangkan geng motor, komunitas punk, anak jalanan, mantan PSK dan orang bertato, ini yang digarap beliau,” kata Rafani.
Dengan adanya polemik tersebut, pihaknya mengimbau kepada ustadz lainnya agar berhati-hati dan menjaga lisan ketika berdakwah, terutama di Medsos. Menurutnya, MUI juga telah mengeluarkan fatwa tentang hukum penggunaan Medsos yang disebut “Muamalah Medsos”.
Dia menuturkan, penyebaran informasi khususnya dakwah ke-Islaman melalui Medsos jika tidak dikendalikan dinilai akan membahayakan. Untuk itu, fatwa Muamalah Medsos yang dibuat MUI adalah sebagai pembimbing tentang tata cara menggunakan Medsos yang benar.
“Jika tanpa kendali ini bisa bahaya, orang kan bebas mencerca seenaknya, makanya kami beri fatwa. Jadi kami juga minta bantuan Ustadz Evie mensosialisasikan untuk kemaslahatan kehidupan kita bersama,” kata dia. (mg1/ign)