JAKARTA – Ke mana pun Stefano Lilipaly bergerak, Septian David Maulana harus selalu mengawasi. Ke kiri, ke kanan, ke mana saja, David harus selalu dekat dengan seniornya itu. Kecuali mungkin ke toilet, hehehe.
Instruksi tersebut datang langsung dari pelatih tim nasional (timnas) U-23 Indonesia Luis Milla. Dan tentu saja terkait dengan pilihan taktik di dalam lapangan. Bukan tentang urusan personal di luar lapangan. ”Saya diminta stay di tengah dan mengamati pergerakan Fano (sapaan Stefano Lilipaly, Red) dan tidak boleh bingung ketika dapat bola,” paparnya.
Melawan Palestina nanti malam di lanjutan penyisihan grup A cabor sepak bola Asian Games 2018, Milla memang melakukan perubahan. Baik taktik maupun komposisi pemain.
Kalau latihan terakhir kemarin (14/8) bisa jadi acuan, target man Indonesia di laga pertama melawan Taiwan, Alberto ”Beto” Goncalves, mungkin disimpan nanti malam. Milla memilih tampil dengan false 9 dalam duel yang akan berlangsung di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, tersebut. Alias tanpa penyerang murni.
Fano yang akan menjalankan tugas sebagai ”penyerang palsu” itu. Disokong dua winger atau penyerang sayap: Irfan Jaya di kanan dan Febri Haryadi di kiri.
Di belakang mereka, David akan bekerja sama dengan Zulfiandi dan M. Hargianto di lini tengah. Tanpa Evan Dimas Darmono yang menjadi starter di laga pertama. ”Intinya, semua pemain penting di tim ini. Beberapa pemain memang berubah untuk melawan Palestina,” kata Bima Sakti, asisten Milla.
Pilihan taktik itu memang terlihat agak defensif daripada saat melawan Taiwan. Tapi bisa dipahami karena tim yang dihadapi di atas kertas lebih kuat. Dalam dua laga, Palestina mencatat hasil imbang 0-0 dengan Taiwan dan menang 2-1 atas Laos. Di daftar peringkat FIFA, Palestina juga menduduki posisi ke-99. Jauh di atas Indonesia yang berada di tempat ke-164.
Belum lagi persoalan postur. Rata-rata pemain Palestina bertinggi badan di atas 175 cm. Indonesia sebaliknya. Itu tentu bisa jadi problem, terutama saat menghadapi bola-bola mati.
Karena itu, perubahan juga dilakukan di lini belakang. Sekali lagi, mengacu latihan terakhir kemarin, Gavin Kwan Adsit mungkin menggantikan posisi Putu Gede Juniantara sebagai bek kanan.