JAKARTA – Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto memiliki perbedaan strategi dalam memilih pasangan saat menghadapi pemilihan presiden 2019. Jokowi memilih pendamping dari kalangan ulama, Ma’ruf Amin. Sedangkan Prabowo, menjatuhkan pilihannya pada pebisnis muda, Sandiaga Uno. Sontak, dinilai ada sejumlah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki keduanya jika terpilih nanti.
Dari aspek politik, yang paling pertama menuai sorotan adalah faktor umur. Ma’ruf usianya sudah menginjak kepala tujuh, tepatnya 75 tahun. Sedangkan Sandi usianya 49 tahun. ”MA (Ma’ruf Amin) kekurangannya sudah tidak muda lagi. Untuk SU (Sandiaga Uno) kekurangannya masih sedikit pengalaman di pemerintahan,” kata pengamat politik dari Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, saat dihubungi, Jakarta, pada kemarin (10/8).
Namun demikian, kata Ujang, sosok Ma’ruf yang berlatar belakang seorang ulama, menutupi kekurangannya itu. Dengan jabatannya di Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) Nahdlatul Ulama atau NU, dinilai bakal mendongkrak elektabilitasnya di masyarakat.
Untuk Sandi, pria yang menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, selain umurnya yang tergolong muda, latar belakangnya sebagai pengusaha dinilai jadi bekal penopangnya mendulang suara. ”Kekurangannya masih sedikit pengalaman pemerintahannya,” kata Ujang.
Menurut Ujang, sosok Ma’ruf dan Sandi sengaja dipilih sebagai penutup kekurangan pasangan Calon Presidennya masing-masing. Kekurangan Jokowi yang sempat dituduh Komunis, ditutupi dengan menggandeng Ma’ruf.
Adapun kemunculan Sandi mendampingi Prabowo, adalah untuk menutup kekurangan elektoral yang ada pada Prabowo. ”Kedua Cawapres bisa mengisi dan menambah elektoral untuk Capresnya masing-masing di masing-masing segmen. MA di segmen santri. Dan Sandi bisa disegmen kaum milenial,” imbuh Ujang.
Namun, dari segmentasi itu, ada kekurangan dari sisi Ma’ruf. ”Kekurangan MA juga soal faktor usia yang tidak muda lagi. Akan sulit menggarap kaum milenial,” kata Ujang.
Aspek Ekonomi dan Sosial
Aspek ekonomi dan kehidupan sosial, dinilai sebagai faktor lanjutan dipilihnya Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno sebagai kandidat calon wakil presiden. Keduanya diyakini memiliki kelebihan di dua bidang tersebut.
Jika ditarik kebelakang, Pemilihan Presiden 2014 juga demikian. Di mana, Jokowi memilih berpasangan dengan pengusaha dan politisi, Jusuf Kalla. Sedangkan Prabowo Subianto, menjatuhkan pilihannya pada Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.