SOREANG – Keberadaan Forum Desa Siaga Aktif (KFDSA) harus mendukung Forum Kabupaten Bandung Sehat di Kabupaten Bandung kiprah (FKBS). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung dr. Grace Mediana mengatakan, untuk membangun kesehatan pada dasarnya perlu kesadaran dan kemauan untuk hidup sehat. Namun, adakalanya masyarakat masih menganggap remeh masalah sepele.
Dia mengatakan, dengan adanya FKBS ini Pemkab Bandung menginisasi untuk melakukan penguatan forum desa siaga aktif yang diintegarasikan untuk mendukung program-program Kabupaten Bandung Sehat.
“Kita inisiasi penguatan forum desa siaga aktif untuk mendukung FKBS. Hari ini kita hadirkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 38 para Bidan Desa, 31 tenaga promosi kesehatan dari tiap kecamatan, dan perwakilan dari Tim Penggerak PKK,’’jelas Grace ketika ditemui kemarin. (31/7).
Menurutnya, sebagai implementasi akan diintegrasikan peran masiing-masing OPD sehingga pada pelaksanaannya akan saling mendukung. Dengan begitu, masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan.
“Harapan ini dapat terwujud apabila masyarakat diberdayakan sepenuhnya melalui keterbukaan informasi seluas-luasnya,” kata Grace.
Keberadaan Desa Siaga atau Kelurahan Siaga Aktif diharapkan masyarakat akan menjadi sebab pelayanan kesehatan dasar telah mudah diakses.
Selain itu, posisi Dinkes nantinya akan terlibat sebagai Tim Pembina FKBS yang akan memberikan evaluasi dan penilaian dengan memberikan apresiasi berupa penghargaan Wistara.
Di empat sama Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS) Kurnia Agustina Dadang M. Naser mengungkapkan, acara penguatan desa siaga sehat diiniasiasi agar tujuan pembangunan kesehatan masyarakat bisa terintegrasi sejak dari skala terendah.
“Mudah-mudahan apa yang menjadi program bisa terkondisikan dengan baik hingga menuju Wistara. Karena sampai saat ini masih timbul kendala teknis mengenai komunikasi,’’kata Nia.
Dia menilai, adanya musrenbang desa seharusnya bisa dijadikan moment penting setiap element masyarakat untuk menyampaikan rencana pembangunan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Dia berharap, para pengambil kebijakan khususnya di Kecamatan dan desa bisa memberikan dukungan semaksimal mungkin, karena kebutuhan untuk pembangunan kesehatan sudah teralokasikan anggarannya.
Sedangkan untuk para aktivis desa siaga dan FKKS harus bisa mencari solusi agar target kondisi lingkungan bersih nyaman, aman dan sehat ini bisa tercapai, dengan tujuan menyadarkan masyarakat untuk mau bersama-sama mensukseskan Wistara. ’’Saya yakin berbagai pihak baik dari akademisi, CSR, agnia, wirausaha, tokoh masyarakat, kelihatannya akan lebih cepat penyelesaiannya, karena mereka juga diuntungkan dengan situasi Bandung yang bersih nyaman aman dan sehat,” pungkas Nia. (yul/yan)