Mantan danjen Kopasus secara jujur dan gamblang menyebut nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa tidak menutup kemungkinan nama tersebut menjadi pendampingnya sebagai cawapres di pilpres 2019 mendatang. Namun menururnya hal tersebut tetap akan berdasarkan kesepakatan yang diputuskan dalam menjalin koalisi antara sejumlah partai politik.
“Tim kecil Gerindra akan bekerja dengan tim kecil dari partai Demokrat. Saya juga akan bertemu dengan pimpinaan PKS, PAN, dan sejumlah partai politik yang lain,”ucap Prabowo.
Tak sampai disitu Prabowo pun sempat bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini sedang terancam. Namun alasan terancam disebabkan faktor apanya, Prabowo juga tak menjelaskan secara detail.
“Sekarang kita risau. Kita risau karena BUMN menurut saya adalah pertahanan terakhir ekonomi Republik Indonesia. Jadi kalau BUMN terancam, negara kita terancam. ekonomi makin sulit,” kata Prabowo.
Selanjutnya Prabowo memuji kepemimpinan era SBY ketika menjabat sebagai presiden selama dua periode. Menurut Prabowo, BUMN di zaman SBY BUMN dalam keadaan baik. Berbeda dengan kondisi BUMN sekarang ini di masa Pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla.
“Pak SBY punya pengalaman yang sangat besar, 10 tahun beliau memimpin dengan tenang, yang jelas waktu beliau memimpin, BUMN-BUMN dalam keadaan baik,” ujarnya.
Oleh karena itu, Mantan Danjen Kopassus itu menyampaikan, dalam kondisi bangsa yang susah seperti ini, para tokoh bangsa harus bersatu.
”Saya kira dalam keadaan negara susah, saya kira semua tokoh bangsa harus bersatu. itu pilihan terbaik,”pungkasnya. (ZEN/FIN/IGN)