JAKARTA – Tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Detasemen Gegana Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) terlibat dalam pengamanan Asian Games 2018. Mereka menurunkan alat berteknologi canggih. Yakni, robot penjinak bom (Jibom).
”Robot jibom bisa digunakan untuk kepentingan sterilisasi. Tentunya ini sangat membantu untuk tempat-tempat yang sulit dijangkau manusia, dan tempat yang berisiko tinggi buat anggota maupun masyarakat,” kata Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Adeni Muhan usai melakukan persiapan di Mako Brimob Polda Sulsel, Jalan Pabaeng-baeng, Makassar, kemarin (23/7).
Robot jibom diperbantukan langsung dalam proses teknis pengamanan pada multieven olahraga tingkat Asia. Robot dirancang khusus untuk mendeteksi lokasi-lokasi hingga benda-benda mencurigakan yang dapat mengganggu pelakasanaan ajang bergengsi itu.
Selain robot jibom, 10 personel yang tergabung dalam satu tim ikut mengawal pengamanan pada puncak pelaksanaan. ”Tentunya kami bersama jajaran mempersiapkan diri. Sehingga diharapkan nanti anggota yang berangkat betul-betul siap. Baik dari segi sumber daya manusia maupun alutsista,” jelasnya.
Tim dibekali alutsista mulai dari senjata api laras panjang hingga perlengkapan penjinak dan alat penghancur bom. Tim jihandak Brimob Polda Sulsel akan terlebih dahulu mengikuti pelatihan pengamanan Touch Relay. Kegiatan ini akan berlangsung di Jakarta pada 24-28 Juli mendatang.
”Mereka sebelum diterjunkan ikut pengamanan Asian Games, kami mempersiapkan diri dan perlengkapan dalam latihan pengamanan Touch Relay Asian Games,” tutur Adeni.
Selain satu tim Jihandak, Detasemen Gegana Brimob Polda Sulsel sekaligus menyiagakan personel Kimia, Biologi dan Radioaktif, One Terror, serta bantuan teknis lainnya jika sewaktu-waktu diperlukan. “Untuk sementara satu tim dulu, bila diperlukan tiga tim siap memback up,” pungkasnya. (rul/JPC/ign)