BANDUNG – Untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan laut, Dinas Kelauatan dan Perikanan Jawa Barat tak henti-hentinya menghimbau dan memberikan penyuluhan agar para nelayan mulai menggunakan freezer untuk menyimpan ikan di kapal.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Jafar Islamail mengatakan, cara ini dilakukan agar kulitas kesegaran ikan laut selalu terjaga. Terlebih kualitas mutu hasil tangkapan ikan laut merupakan syarat bisa menembus ekspor keluar negeri.
Jafar mengakui, nelayan di Jabar memang belum banyka yang menggunakan frezer untuk ikan hasil tangkapannya. Sehingga, kondisi ini sangat sulit bisa menembus ekspor.
’’ Kebanyakan nelayan kita masih menggunakan cara tradisional dengan menggunakan es dengan alasan lebih murah,”jelas Jafar ketika ditemui belum lama ini.
Dia menilai, penggunaan es sebetulnya banyak kekurangannya, yaitu, es akan gampang mencair bila terkena panas. Apalagi bongkahan es dibawa kelaut lepas. Selain itu, apabila es mencair akan merusak ikan itu sendiri.
’’ Kalau esnya jadi air maka ikan akan cepat busuk dan tidak bertahan lama,” ucap Jafar.
Dia memaparkan, potensi tangkapan ikan laut di Jabar sebetulnya sangat besar. Namun, harus didukung Sumber Daya Manusia (SDA) dan fasilitas penunjang yang sangat memadai.
Jafar menyebutkan, dengan panjang pantai 842,66 Kilo meter meliputi 11 Kabupaten/Kota baik wilayah laut selatan dan laut bagian utara, Jawa Barat memiliki hak pengelolaaan atas sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah teritorial 12 mil laut.
Jafar menambahkan, untuk mendukung pangsa ekpor dan lokal, sebetulnya sudah banyak program untuk para nelayan baik dari provinsi ataupun kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan dorongan untuk membuat produk ikan olahan.
“ Produk olahan ikan lebih banyak diminati pasar domestik, tetapi saat ini mulai banyak permintaan untuk eskpor juga,” pungkas Jafar. (mg2/yan)