BANDUNG – Ketimpangan kualitas antara satu sekolah dengan sekolah lainnya menjadi isu pendidikan yang lumrah terjadi di tanah air, tak terkecuali Kota Bandung. Mengurai persoalan tersebut, Pemerintah Kota Bnadung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung tengah berpacu untuk melakukan antisipasi dengan menggodok hasil uji kompetensi untuk merotasi guru sekolah. Diharapkan, hasil dari langkah tersebut dapat meningkatkan kualitas sekolah dan peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana mengatakan, rotasi itu bertujuan untuk pemerataan kualitas sekolah. Kelak, diharapkan tak ada lagi persoalan yang membeda-bedakan sekolah favorit maupun bukan favorit.
Kompetensi guru menjadi salah satu alat ukur yang tersedia saat ini guna pemerataan kualitas pendidikan di lingkungan Kota Bandung. Saat ini, Disdik Bandung tengah menangalisis hasil uji kompetensi guru secara keseluruhan.
“Catatan umumnya tidak semua guru di sekolah favorit itu potensinya bagus, dan yang bagus itu juga apakah tersebar atau tidak di sekolah-sekolah lain. Nah, inilah yang sedang kami analisis,” kata Elih usai Bandung Menjawab di Taman Sejarah Kota Bandung, Selasa (3/7/2018).
“Kami saat ini sedang menganalisis hasil uji kompetensi guru secara keseluruhan. Karena catatan umumnya ternyata tidak semua guru di sekolah favorit itu potensinya bagus, dan yang bagus itu juga apakah tersebar atau tidak di sekolah-sekolah lain. Nah, inilah yang sedang kami analisis,” kata Elih usai Bandung Menjawab di Taman Sejarah Kota Bandung, Selasa (2/7/2018).
Langkah awal rotasi itu memprioritaskan guru dengan masa kerja lebih dari lima tahun di satu sekolah. Ini berkaitan dengan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 yang dalam beleidnya menyebutkan bahwa guru maksimal bertugas di sebuah sekolah selama lima tahun.
“Tapi hal ini juga tetap dengan memperhatikan hasil uji kompetensi guru, supaya nanti di setiap sekolah itu tersedia guru-guru yang kompeten pula. Makanya rotasi guru akan menjadi perencanaan ke depan, meski hal ini cukup kompleks,” beber Elih.
Gambaran guru masa kini
Sementara ini, uji kompetensi guru hanya bersifat tes tulis. Alhasil, keterbatasan dari uji kompetensi itu terletak pada tidak terlihatnya gaya mengajar, profesionalitas kerja, dan kebaikan seorang guru.