BANDUNG – Akses masyarakat mendapatkan energi untuk menunjang kehidupannya dinilai masih kurang. Kondisi ini, disebabkan belum adanya infrastruktur yang menunjang aksebilitas masyarakat terhadap energi.
“Di Indonesia ini, belum tercipta keadilan energi bagi seluruh rakyat. Selama ini, pembangunan infrastruktur di bidang energi ini tidak diproritaskan,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Herman Khaeron usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Pengembangan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga Mendukung Terwujudnya Ketahanan Energi Nasional, di Wisma Perusahaan Gas Negara (PGN), Jalan Serang, Kota Bandung, Jumat (29/6).
Khaeron menilai, belum dibangunnya infrastruktur energi ini akan menimbulkan masalah dan beban di kemudian hari jika tidak diantisipasi sedini mungkin. Sebaiknya, seiring dengan perkembangan jalan, maka infrastruktur energi juga harus selaras agar distribusi energi tersalurkan.
Herman menegaskan, sudah seharusnya pemerintah membangun pipanisasi energi ke rumah tangga secara masif. Hal ini, akan lebih efisien dan masyarakat akan mendapatkan energi tanpa harus dihantui kekhawatiran kelangkaan atau tidak mendapatkan energi seperti bahan bakar minyak (BBM) atau gas elpiji.
“Sudah seharusnya pipanisasi ini dibangun oleh pemerintah. Karena dengan pipanisasi energi hingga ke rumah, maka akan menimbulkan efesiensi, keamanan, dan kenyamanan,” terangnya.
Dijelaskan, pipanisasi ini sebenarnya sudah dibangun namun belum menyeluruh. Di Jawa Barat, pipanisasi ini sudah dibangun di Cirebon.
“Dan harganya pun sangat murah yakni Rp1.750/m3. Efisiensinya bisa mencapai 50%. Kenapa Cirebon, karena dekat dengan sumber energi. Di wilayah lain yang sekat dengan sumber energi pun sudah ada. Namun daerah yang jauh dari sumber energi belum dibangun seperti Bandung,” tambahnya.
Diakui Herman, pihaknya sangat mendorong Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk membangun pipanisasi ini. Pihaknya akan berusaha anggaran pembangunan pipanisasi dari APBN ini bisa ditambah.
“Saat ini, anggaran dari APBN sebesar Rp 1 triliun untuk 70 ribu sambungan baru. Tentunya anggaran ini, masih terbatas. Dan kami akan mendorong terus hal ini,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Dilo Seno Widagdo menyatakan, saat ini pipanisasi yang dibangun telah terkoneksi ke 300 ribu rumah tangga dari total sekitar 126 juta rumah tangga di Indonesia. Dalam dua tahun ini, pihaknya menargetkan sebanyak 1 juta sambungan pipanisasi baru.