BANDUNG – Untuk mempertahakan dan mengembalikan cita cita reformasi dan mempertahankan kebhineka tunggal ika aktivis 98, akan melakukan rembuk Nasional 1 pada 7 juli 2018 mendatang.
Aktivis 98 merupakan generasi aktivis yang melahirkan reformasi yang saat itu menumbangkan rezim orde baru, rezim yang diduga sarat dengan KKN, pelanggaran HAM, otoriter dan monopoli.
” semua Aktivis 98 akan turun gunung untuk menggelar Rembuk Nasional 1 juli mendatang. Mereka turun, karena melihat kondisi demokrasi di Negara ini kian tidak tentu, terutama sejak maraknya aksi-aksi radikalisme, terorisme dan intoleransi,” katanya Rafael Situmorang Pena 98 perwakilan Jawa Barat saat konprensi pers di Café AkuSisi Kopi, Jl Jakarta No.20-22, Bandung, Selasa (26/6) lalu.
Menurutnya, aktivis 98 menggelar Rembuk Nasional 1, bertujuan untuk menegaskan kembali cita-cita reformasi yaitu membangun demokrasi sebagai sistem yang memberi kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi seluruh anak bangsa di segala bidang.
“Tujuan reformasi kan untuk membangun demokrasi yang baik, juga hak yang sama bagi semua anak bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas hingga Rote tanpa membeda bedakan sara,” katanya
Lebih lanjut Rafael menjelaskan dalam kegiatan rembuk Nasional nanati, semua aktivis akan mendeklarasikan tanggal 7 Juli sebagai Hari Bhineka Tunggal Ika, yang kelak akan menjadi tanggal yang akan terus diperingati sebagai prinsip Negara yang menghormati keberagaman dan perbedaan dalam satu bingkai NKRI.
“Kami akan mendeklarasikan setiap 7 juli sebagai Hari Bhineka Tunggal Ika,” tegasnya
Dirinya menambahkan para peserta rembuk adalah utusan utusan aktivis 98 dari berbagai daerah dari seluruh provinsi yang terdiri dari setiap anak bangsa apapun suku, etnis dan agama nya. tentunya mereka yang setuju terhadap Bhineka Tunggal Ika dan menolak segala bentuk intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Yang setuju untuk mengembalikan cita cita reformasi, bhineka tunggal ika dan segala bentuk intolerasi, radikalisme dan teroris di Indonesia,” kata Rafael
Dalam Rembuk Nanti lanjut Rafael diperkirakan akan hadir tidak kurang dari 50.000 orang dan menyiapkan 200 bus. Panitia mengundang tokoh tokoh nasional mulai dari menteri hingga presiden, tokoh tokoh agama, anggota DPR, tokoh-tokoh masyarakat, artis artis dan lainnya untuk bersama sama mendeklarasikan hasil rembuk dan deklarasi hari Bhinneka Tunggal Ika.