NGAMPRAH– Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Yayat T. Soemitra menyebutkan, lambatnya perbaikan infrastruktur jalan di tahun ini dikarenakan persoalan tender yang belum rampung. Sehingga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) diminta untuk secepatnya melakukan tender agar jalan bisa lebih cepat dikerjakan. “Saya minta dinas terkait agar bisa mempercepat proses tender dan kemarin saya sudah bertemu dengan jajaran dari dinas PUPR terkait pengerjaan jalan di tahun ini,” kata Yayat belum lama ini.
Yayat yang hanya tinggal beberapa pekan lagi menjabat akan terus memantau setiap dinas untuk menuntaskan semua program termasuk soal infrastruktur jalan. “Waktu saya menjabat tinggal sebentar lagi, saya minta setiap dinas bisa lebih fokus untuk mengerjaan program yang sudah direncanakan. Apalagi soal jalan ini sebelumnya sudah dimasukan pada APBD yang di dalamnya ada paket-paket jalan yang harus dikerjakan,” katanya.
Selain soal infrastruktur, Yayat juga berkomitmen disisa jabatannya ini ingin memberikan hal berbeda terkait dengan perizinan. Diakuinya, di Kabupaten Bandung Barat dikenal dengan sulitnya mengeluarkan izin dan biaya yang mahal. “Saya akan terapkan perizinan yang cepat tanpa ada biaya yang mahal. Itu juga salah satu kebijakan saya disisa masa akhir jabatan,” ujarnya.
Menurut Yayat, sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah selama memimpin lima tahun terakhir tepatnya sejak 2013-2018 ini, pihaknya sudah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) kepada DPRD Kabupaten Bandung Barat pada pekan lalu. Dalam LKPJ tersebut, disampaikan juga di antaranya soal pelayanan kepada masyarakat di bidang infrastruktur jalan. “Kita sudah menyampaikan LKPJ masa akhir jabatan. Saya sampaikan di paripurna soal capaian kinerja pemerintah yang merupakan buah hasil dari sinergitas antar SKPD,” terangnya.
Sebelumnya, kondisi Jalan Raya Batujajar yang tidak jauh dari Terminal Batujajar sekitar 300 meter dalam kondisi rusak berat. Sejumlah warga mengancam akan menanam pohon pisang di area jalan berlubang sebagai bentuk protes kepada pemerintah desa, camat hingga Pemkab Bandung Barat.
Salah seorang warga yang juga tokoh masyarakat setempat, Sandi,35, menyesalkan lamanya perbaikan jalan di wilayah Batujajar. Sejak 2012 lalu jalan ini tak kunjung diperbaiki secara menyeluruh dan terkesan diabaikan, padahal warga sudah lama menunggu adanya perbaikan jalan tersebut. “Sebagai bentuk protes kami tentu akan menanam pohon pisang, karena sudah banyak kecelakaan yang terjadi di area jalan ini seperti ibu-ibu yang pakai motor sempat terjatuh di jalan rusak tersebut,” sesalnya. (drx)