Diberitakan sebelumnya, lima guru honorer merasa geram lantaran gaji mereka selama tiga bulan tak kunjung dibayar oleh pihak ET. Sudahlah gaji kecil, ditunda pula. Lebih dari itu, mereka malah menerima kata-kata yang tidak pantas dari kepala sekolah berstatus PNS saat mereka menanyakan hak nya.
Sedangkan Hendra ,46, mengaku hanya menerima honor Rp250 ribu perbulan. Penjaga sekolah ini tidak menerima honor selama tiga bulan terhitung Januari, Februari dan Maret 2018. “Bagi dia mungkin kecil, tapi bagi saya uang sebesar itu sangat berarti, apalagi ini mau lebaran. Saya sangat mengharapkan gaji saya. Namum sayang ketika dipertanyakan kepada ibu ET, hanya kata kasar yang saya terima. Ari arek we ngaharonor ari embung mah ereun we,(kalau mau silahkan menjadi honorer kalau tidak mau berhenti saja), kata-kata itu yang saya sesalkan,”jelasnya.
Diungkapkan Hendra, permasalahan tersebut awalnya dilaporkan kepada pihak UPTD dan PGRI Kecamatan Sukaraja dan dilakukan mediasi yang dihadiri oleh ET. Namun dalam mediasi itu tidak membuahkan hasil. Persoalan tersebut akhirnya mencuat dan para guru mendesak ET membayarkan hak mereka.”Kalo ditotalkan semuanya yang belum dibayarkan Ibu ET sebesar Rp 5,7 juta. Alhamdulilah saat ini sudah di selesaikan,”katanya.Menurut Hendra, permasalah tersebut terungkap saat pergantian kepala sekolah. Dalam laporan pertanggung jawaban (LPJ) ET penggunaan dana BOS untuk kelima guru honorer tersebut sudah dibayarkan dan telah ditandatangani di lembar pertanggung jawaban penggunaan dana BOS, dalam artian, lima honorer tersebut sudah mendapatkan gaji.”
Setiap ditanya jawabannya hanya kata-kata kasar. Makanya kami laporkan ini ke Dinas Pendidikan,”ujarnya.
Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sarjono merasa kecewa dengan kejadian tersebut. Dia segera mengintruksikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk menindaklanjuti nasib yang dialami lima honorer tersebut.”Saya sangat kecewa bila mana benar ini terjadi terhadap honorer di Kabupaten Sukabumi. Untuk itu saya sudah mengintruksikan dinas terkait untuk mengecek dan mecari solusi terbaik, kasian nasib honorer bila benar gajinya di katung-katung,”ujar Adjo saat di hubungi lewat telepon seular.(udi)