Itu yang mengakibatkan matahari berada di titik tertinggi pada periode musim panas. Bisa dikatakan, hamper tidak pernah tenggelam. Walaupun demikian, puasa di Islandia tidak seberat yang kita bayangkan (dalam konteks menahan haus selama 22 jam). Mengapa seperti itu? Iklim yang dingin dan sejuk Islandia adalah jawabannya. Selain itu, hampir tidak ada polusi. Itu membuat kita tidak gampang kehausan atau keluar banyak keringat walaupun beraktivitas di luar.
Bagaimana untuk salat? di Islandia, kami berkiblat pada dua masjid yang mempunyai kewenangan untuk memberi jadwal puasa. Ada masjid yang berkiblat pada 22 jam waktu puasa, dengan Maghrib pukul 24.00 malam dan subuh sekitar pukul 02.15 malam. Jeda 2 jam jeda antara Magrib dan subuh juga dimanfaatkan untuk tarawih.
Biasanya, salat tarawih dilakukan sekitar pukul 01.00 malam. Jika ini dirasa terlalu berat, ada masjid yang menawarkan keringanan. Maghrib sekitar pukul 21.00 malam dan subuh sekitar pukul 03.30. Untuk mengatasi perbedaan, selama Ramadan tahun ini dan 2017, saya disibukkan dengan persiapan penelitian di lapangan (gunung api), juga penulisan paper ilmiah serta bermain bersama anak dan istri. Itu yang membuat waktu tidak terasa cepat berlalu.
Oh iya, ada kebiasaan orang Islandia untuk membedakan jam malam saat matahari masih bersinar itu. Caranya, dengan menutup jendela agar tidak bingung saat waktu menunjukan pukul 23.00 atau 24.00. Jadi, meski keadaan langit masih terang, rumah-rumah akan menutup jendelanya sebagai pertanda malam.
Sebenarnya, selain dua waktu itu, ada keringanan ketiga untuk berpuasa di Islandia. Ulama di Islandia setuju jika umat Muslim mengikuti waktu berbuka negara Eropa Barat lain atau negara-negara Arab. Saya pribadi, tahun kemarin mengikuti waktu puasa masjid yang kedua yakni 18 jam. Untuk tahun ini, saya mengikuti waktu negara Arab.
Walaupun ada tiga waktu berbuka yang berbeda, masjid yang mempunyai waktu puasa 22 jam tetap relatif ramai saat tarawih tiba. Padahal, dari pelaksanaan tarawih ke sahur hanya berselang satu jam. Saya pribadi belum pernah merasakan tarawih di masjid di sini dan hanya melihat pada video yang di upload pihak masjid.