BANDUNG – Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) 2018 diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, Kemdikbud di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 6-12 Mei 2018 lalu. Kompetensi yang dilombakan meliputi 51 jenis bidang lomba tingkat nasional dan 5 jenis lomba skala ASEAN dengan nama Southeast Asia Creative Camp (SEACC).
Dalam kegiatan LKS SMK 2018 itu, Provinsi Jawa Barat mengirimkan 109 kontingen. Menurut Ketua Tim Kontingen Jawa Barat sekaligus Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Jawa Barat Dodin Rusmin Nuryadin optimis Jabar mampu merebut gelar juara umum.
Optimisme itu didukung oleh sejumlah kategori kompetensi yang menjadi langganan memperoleh medali di setiap LKS SMK diselenggarakan.
8 kompetensi berikut ini yang selalu memperoleh medali, yakni Bilingual Secretary, Electronic Application, IT Network Support, Mobile Robotics, Fashion Technology, Online Tourism Promotion Model, Web Design, Post Harvest Technology.
Selain kompetisi, di Lombok City Center juga diselenggarakan berbagai kegiatan. Kegiatan pendukung untuk memberi nilai tambah dalam LKS antara lain pameran Produk Inovasi Siswa SMK, Job Matching, Sertifikasi Kompetensi, Workshop, Pameran Industri, Gerakan Literasi Sekolah (GLS), One School One Province (OSOP), dan Wisata Edukasi.
Sementara itu, Ketua Tim Kontingen Jawa Barat sekaligus Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dinas Pendidkan Jawa Barat Dodin Rusmin Nuryadin optimis Jabar mampu merebut gelar juara umum.
”Melihat kemampuan para siswa, saya yakin kita akan mampu mengumpulkan lebih banyak medali emas sehingga akan jadi juara umum,” ujar Dodin.
Diakui Dodin, Jabar selalu berada di peringkat atas dalam setiap kegiatan LKS SMK. Bahkan ada bebereapa kompetensi yang menjadi unggulan dan selalu mendapatkan medali emas.
Dodin mendorong para siswa tetap semangat dalam berkarya. Perjalanan peserta hingga tingkat nasional merupakan perjalanan panjang. Kemampuan mereka pun telah teruji sejak di tingkat sekolah.
”Medali yang diterima, sejatinya menjadi penyemangat bahwa anak-anak SMK mampu memberikan karya yang membanggakan. SMK Bisa!” kata Dodin. (leo/azu)