CIMAHI- Pemerintah Kota Cimahi akan mendata ulang Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang belum terehabilitasi melalui bantuan. Pendataan dilakukan untuk mengetahui jumlah keseluruhan rumah tidak layak huni.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Muhammad Nur Kuswandana mengatakan, berdasarkan pendataan terakhir yang dilakukan pada 2016, ada sebanyak 2.500 rumah yang masuk daftar tunggu untuk direhab.
“Sekarang belum diupdate lagi daftar tunggunya. InsyaAlloh tahun ini akan diupdate data lagi,” kata Nur saat ditemui di Gedung Technopark Cimahi, Jalan Raya Baros, kemarin (16/4).
Menurut Nur, dengan melakukan pendataan kembali, pihaknya akan mengetahui berapa jumlah terbaru yang masuk daftar tunggu Rutilahu dan harus diberikan bantuan perbaikan dari pemerintah.
Untuk itu, Nur meminta bagi warga yang memang rumahnya termasuk kategori tidak layak huni dan belum terdaftar, agar segera melapor ke pihak RT RW setempat agar bisa dilaporkan ke pihak kelurahan.
Dari laporan kelurahan, maka akan dilaporkan ke Wali Kota Cimahi lewat daftar Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) untuk perbaikan Rutilahu. Berdasarkan usulan itu, kemudian Wali Kota mendisposisikan usulan CPCL kepada DPKP.
“Untuk kemudian kami memverifikasi kelayakan usulan tersebut. Dari hasil verifikasi, baru nanti itu dilakukan seperti (sosialisasi) ini,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, Pemerimtah Kota Cimahi menargetkan sebanyak 1.490 Rutilahu di Kota Cimahi beres direhabilitasi sepanjang tahun 2018. Dari jumlah tersebut sebanyak 335 rumah akan mendapat bantuan rehab yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi tahun 2018, 750 rumah berasal dari bantuan APBD Provinsi Jawa Barat dan 405 rumah bersumber dari bantuan pemerintah pusat.
“Bantuan per rumah khusus dari APBD Kota Cimahi mencapai Rp 16 juta. Rp 10 juta untuk material dan Rp 6 juta untuk biaya jasa tukang yang akan diambil dari masyarakat sekitar. Sedangkan yang berasal dari bantuan mencapai Rp 15 juta per Rutilahu,” bebernya.
Nur menyebutkan, pekan ini rehabilitasi atau perbaikan Rutilahu akan segera dimulai dengan pengiriman material ke rumah sasaran Rutilahu. “Sebagian (sudah diverifikasi), tinggal sebagian lagi belum, yang dari provinsi sambil jalan,” ucapnya.