SOREANG – Lembaga sosial Sinergi Foundation akan melaksanakan pembangunan Rumah Sakit Wakaf Ibu dan Anak yang nantinya akan diberikan secara gratis bagi masyarakat kurang mampu untuk keperluan besalin dan perawatan anak.
Rumah saki ibu dan anak ini berdiri di Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung dengan ditandai Peletakan batu pertama yang dilakukan oleh KH. Miftah Faridl, Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan dan Ustad. Adi Hidayat.
CEO Sinergi Foundation, Ima Rahmalia mengatakan, tanah serta seluruh biaya pembangunan rumah sakit dan masjid tersebut berasal dari penggunaan dana wakaf yan ditargetkan, pembangunan bisa selesai 2 hingga tiga tahun.
“Kalau penghimpunan wakaf cepat maka pembangunan bisa lebih cepat. Target 2 hingga 3 tahun. Kita menggalang donasi dalam bentuk wakaf bahan bangunan, alat kesehatan dan lainnya,” jelas Ima ketika ditemui kemarin (15/4)
Menurutnya, rumah sakit ibu dan anak yang dibangun akan memiliki 5 lantai. Namun, saat ini pihaknya akan mendahulukan pembangunan gedung tiga lantai untuk klinik utama.
Dia menyebutkan, total lahan sendiri memiliki luas 2000 meter persegi. Sebanyak 1400 meter persegi untuk klinik dan sisanya untuk mesjid.
“Kalau dari perizinan, klinik wakaf dulu tiga lantai. Tapi dari masterplan, lima lantai. Yang penting klinik bisa berjalan kalau izin dinaikkan nanti rumah sakit ibu dan anak,” katanya.
Ia mengatakan, untuk anggaran pembangunan diperkirakan mencapai Rp 35 miliar. Jumlah tersebut sudah termasuk untuk sarana dan prasarana rumah sakit.
Dia mengatakan, syarat agar bisa menjadi klinik utama pun ditempuh dengan harus memiliki dokter spesialis. pihaknya fokus membangun rumah sakit ibu dan anak bersalin karena sebelumnya sudah membangun rumah bersalin cuma cuma setingkat klinik pratama.
Sementara itu, Wabup Bandung, Gun Gun Gunawan mengaku keberadaan rumah sakit yang digagas Sinergi Foundation sangat membantu pemerintah daerah dalam bidang kesehatan. Harapannya, pelayanan kesehatan ibu dan anak bisa terus meningkat.
Dirinya pun menyoroti seputar jumlah tenaga bidan di Kabupaten Bandung yang masih minim. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar jumlah tenaga bidan bisa ditingkatkan di lembaga lembaga pendidikan yang ada. (rus/yan)