Bandung – Direktur I Bidang Riset Prodewa (Progressive Democracy Watch), Ahmad Ghiffari Zain mengatakan, dari uji sampel yang dilakukan oleh pihak KPU Kota Bandung pemilih di Bandung terdapat golongan Swing Voters sebanyak 40 persen.
Menurutnya, para swing voters ini diperkirakan didominasi oleh pemilih pemula. Bahkan, menurut data KPUD Kota Bandung sebanyak 27,9 persen. sedangkan sisanya kurang lebih 13 persen pemilih dari kelompok lainnya seperti perempuan ibu-ibu dan sebagainya.
’’ Jadi masih banyaknya pemilih meiliki perilaku pemilih yang berubah atau berpindah pilihan partai atau calon dari satu Pemilu ke Pemilu berikutnya ini menandakan proses sosialisasi oleh KPUD Kota Bandung masih kurang,’’jelas Ghifari ketika ditemui kemarin (12/4)
Dia menilai, kondisi ini berimplikasi terhadap harus lebih maksimalnya tugas KPUD Kota Bandung dan lembaga-lembaga terkait untuk mensosialisasikan agenda Pilkada yang sejatinya merupakan pesta rakyat 5 tahunan,” jelasnya.
Selain itu, dari total 2,4 juta penduduk Kota Bandung sekitar 1,9 juta penduduk memiliki hak pilih sebesar 79 persen. Sehingga, sudah tugas dari KPU memastikan 1,9 juta pemilih menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 Juni 2018 nanti.
Kendati begitu, dia menilai KPU Kota Bandung agar gencar melakukan sosialisasi dengan menghimbau seluruh masyarakat untuk turut serta menjadi agen Pemilu dengan himbauan untuk memilih pemimpin secara objektif yang nanti akan menentukan nasib masyarakat Kota Bandung 5 tahun kedepan.
“Justru dalam hal ini seharusnya KPU Kota Bandung jangan hanya menghimbau, tapi juga harus lebih gencar melakukan sosialisasi,” katanya.
Sementara itu, Penanggung Jawa Divisi Teknis dan Partisipasi Masyarakat KPU Kota Bandung, Suharti mengatakan sampai saat ini KPU Kota Bandung telah mendata para pemilih dan jumlahnya memang ada peningkatan meskipun tidak signifikan, tetapi dari data pemilih saat ini sudah mencapai 95 persen.
“Ada peningatan beberapa persen jika dibandingkan dengan Pilkada Kota Bandung sebelumnya,” katanya. (mg2/yan)