“Orang yang mengoplos miras dan mengkonsumsinya sendiri biasanya dapat dikatakan sudah tak punya tujuan hidup atau frustrasi. Frustrasi timbul karena rasa kecewa, sering mengalami kegagalan dalam hidupnya. Dia (korban) tak bisa meraih target yang ingin dicapainya,” bebernya.
Menurut dia, faktor ekonomi memang jadi penyebab utama banyaknya masyarakat nekat mengkonsumsi miras oplosan. Lantaran sudah kecanduan namun tidak punya uang untuk membeli miras murni, mereka akhirnya nekat mengoplos alkohol dengan zat-zat berbahaya.
“Faktor lainnya, bisa jadi remaja korban miras oplosan karena ikut-ikutan atau terpengaruh lingkungan sekitar rumahnya. Nah, yang perlu dilakukan sekarang adalah masyarakat perlu dibekali ilmu dan iman, sehingga bisa menghadapi berbagai persoalan yang menimpanya dan tidak putus asa atau frustrasi,” pungkasnya. (ziz/yan)