Tekad Kuat untuk Belajar Lebih Giat
NOVA Aprilani tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Matanya berkaca-kaca. Menahan tangis. Siswi yang lahir pada 5 April 2003 ini begitu sedih saat menceritakan kisah hidupnya.
Ia anak yatim. Ibunya, Halimah, mengurusi sendiri 5 anaknya yang masih sekolah. Nova anak kedua dari enam bersaudara. Ayahnya, meninggal setahun lalu karena sakit. “Ayah meninggal saat bulan puasa tahun 2017 lalu,” kata Nova didampingi Eva Syarifa, guru IPS sekaligus Wakasek Kehumasan SMPN 6 Kota Bandung.
Siswi kelas 8 ini bercerita. Ibunya hanya seorang pembantu. Gajinya Rp 150 ribu sebulan. Untuk membantu ibunya, Nova berjualan usai sekolah. “Nganterin gorengan punya tetangga ke warung-warung,” ujarnya. Setiap mengantar gorengan, Nova diberi upah Rp 10.000. Uang itulah yang ia gunakan untuk jajan di sekolah.
Nova tahu betul ibunya yang seorang diri butuh biaya besar untuk menghidupi keluarganya. Ketiga adiknya masih sekolah di sekolah dasar. Satu adiknya masih kecil. Sedangkan kakaknya sudah menikah. Mereka sekeluarga tinggal di rumah kontrakan berukuran kecil. “Rumah kami tidak ada kamarnya. Semuanya tidur bersatu dalam satu ruangan,” ungkapnya sedih.
Nova ke sekolah berjalan kaki dari rumahnya di Jl Belakang Pasar, Gg Sasmitamada Kel. Kebon Jeruk Kecamatan Andir sekitar 30 menit.
Namun, ia tetap semangat belajar dan sekolah. “Keluarga kami sangat terbantu dengan adanya KIP. Terima kasih pemerintah,” pungkasnya. (and/adv)