Dua Bulan Bersandar, Nelayan Kembali Melaut

SUBANG-Setelah kurang lebih dua bulan bersandar, sejumlah nelayan di Kecamatan Legonku­lon, mulai kembali melaut. Ketua KUD Mina Saluyu Mulya, Agus Supriatna selaku membenarkan hal itu.

“Nelayan mulai melaut tapi masih curi-curi cuaca,” kata Agus saat dihubungi melalui selulernya, kemarin (5/4).

Agus menjelaskan, meski se­bagian nelayan sudah mulai kembali melaut, namun situasi cuaca di lapangan masih belum kondusif. Sebab, ketika malam hari, terkadang angin musim barat berhembus kencang, se­hingga tangkapan nelayan jadi kurang maksimal.

“Artinya memang sudah ada nelayan yang melaut, itupun kapal-kapal dengan ukuran diatas 3GT dan dibawah 5GT. Kalau yang dibawah 3GT, belum bisa melaut secara maksimal,” jelasnya.

Agus menyebutkan, saat ini kondisi gelombang laut sudah tidak terlalu tinggi. Namun terka­dang situasi di laut bisa berubah tergantung cuaca dan angin. Aki­batnya tangkapan nelayan pun masih kurang maksimal.

“Yang melaut itu memang curi-curi cuaca,” timpalnya.

Meski demikian, kata Agus, tangkapan ikan para nelayan cukup lumayan. Sebab, setiap orangnya masih bisa menerima sekitar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu setelah dipotong pesangon maupun perbekalan dalam sekali melaut.

“Alhamdulil­lah, sebetulnya lumayan jika cuaca itu bagus,” imbuhnya.

Di sisi lain, Agus masih meng­harapkan bantuan beras dari pemerintah untuk anggotanya yang memang sudah berbulan-bulan masih belum melaut. Sebab, hingga saat ini bantuan yang diajukan masih belum dire­alisasikan pemerintah.

Agus juga mengharapkan momen hari jadi Kabu­paten Subang yang ke 70 ini, pemerintah daerah bisa lebih memperhatikan nasib nelayan yang terkena dampak proyek. Sebab, beberapa proyek nasional di Subang akan mem­berikan dampak pada kehidu­pan nelayan.

“Kami selaku masyarakat Sub­ang mendukung pemerintah dan mudah-mudahan mereka berpikir bagaimana memfasili­tasi nelayan kecil yang kini terancam dengan proyek Pelabuhan Patimban serta pembangunan PLTGU dari mulai Bekasi sampai Subang. Nantinya akan dilakukan pemasangan pipa sepanjang 14 KM dari mulai Cilamaya sam­pai Subang ke arah timur laut. Kebetulan area itu merupakan zona tangkap nelayan kecil,” tutupnya. (ygi/din)

Tinggalkan Balasan