SUKABUMI – Sukabumi Indie Forum menggelar kegiatan diskusi Film dan Screening Film lokal maupun luar Kota Sukabumi, Jumat (30/3) malam. Giat tersebut dalam rangka memperingati Hari Film Nasional (HFN) ke-68. HFN yang juga beriringan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Sukabumi ke-104. TUrut hadir berbagai komunitas pegiat perfilman Sukabumi.
“Sejujurnya, kami belum merasa pemerintah turut andil dalam proses pengembangan film di Sukabumi. Tapi kami selalu berprinsip, ada atau tidak ada pemerintah kami akan selalu ada. Karena kami tidak terlalu mengandalkan pemerintah,” ujar koordinator Sukabumi Indie Forum, Rendy Irlian kamase kepada Sukabumi Ekspres, kemarin (31/3).
Rendy menuturkan, para pegiat film di Sukabumi tidak akan khawatir meski tidak dilengkapi studio bioskop. Menurutnya, perkembangan film akan tetap ada. Bahkan, ia optimis mampu memproduksi karya-karya terbaik. “Kami tidak terlalu khawatir dengan tidak adanya bioskop, karena di situ kami hadir untuk mengisi ulang ruang apresiasi di dalam masyarakat, melalui program layar yang minim untuk membuat film di layar lebar,” terangnya.
Rendi melihat, dunia perfilmaan di Sukabumi saat ini menuju ke arah yang baik, dengan regenerasi dan kemunculan komunitas-komunitas ekstrakurikuler film di sekolah-sekolah. “Para pegiat film juga berkomitmen akan membudidayakan film sekaligus membangun budaya bagi masyarakat untuk sadar, bahwa keberadaan film itu penting di setiap lingkungan kehidupan,” imbuhnya
Ditambahkan Rendy, dalam kegiatan peringatan HFN, sebelum melakukan pemutaran film, dilakukan diskusi dengan tema merayakan lahirnya Kota Sinema yang mengundang narasumber dari persatuan karyawan film televisi Korda Sukabumi. Seluruh pegiat film di Sukabumi diberi pemahaman terkait proses film sekaligus sosialisasi film panjang bioskop pertama yang akan diproduksi Sukabumi. “Kami hadirkan narasumber asal Kota Sukabumi sendiri yang memang mereka peduli hadirnya film,” kata dia
Dijelaskan Rendy, representasi dilaksanakannya kegiatan ini untuk meramaikan HFN. “Karena mungkin, bagi kebanyakan orang, terutama di kota-kota yang sudah membudaya film, acara seperti ini menjadi peringatan yang besar. Hanya untuk di Kota Sukabumi, masih menjadi hal yang biasa saja, belum setenar Hari Pendidikan. Padahal peringatan HFN juga sama saja hari lahirnya film,” tutup dia.(ovi/hrl)