Di tambah saat ini Viking dengan The Jak (Suporter Persija) dalam proses damai. Tapi dengan kejadian ini mungkin proses itu akan terhambat. ”Ini kita lagi coba damaikan tapi pemainnya sendiri yang jadi profokator,” sebutnya.
Yana menghimbau kepada bobotoh agar tidak terpancing dan membuat aksi balasan, karena hal tersebut bisa menbah kegaduhan. ”Nya kabarudak ulah saruana (ke anak-anak viking, jangan dilayani),” pesan Yana.(pan)
Seperti diketahui video yang kini viral di media sosial itu, dinilai banyak pihak bersikap rasis, provokatif dan tidak pantas dilakukan tim sepak bola profesional. Dalam video itu terlihat jelas Gunawan Dwi Cahyo, Ahmad Syaifullah dan Riko Simanjuntak bernyanyi sambil menari, diiringi suara gitar. Namun, tiba-tiba terdengar jelas ada oknum yang memaki Viking dengan kalimat tidak pantas. Tidak diketahui siapa orang yang berteriak dan mengatakan ”Viking An**ng” dalam video tersebut.
Rico Simanjuntak, Ahmad Syaifullah dan Gunawan Dwi Cahyo, tiga pemain Persija itu pun sontak jadi sasaran kemarahan bobotoh di jagad maya.
Ketiganya lantas memberikan klarifikasi dengan unggahan video, yang menyatakan jika suara yang muncul dalam video tersebut dan berterik ”Viking An**ng” bukan berasal dari mulut mereka.
Tak hanya Viking yang geram dengan adanya video penghinaan tersebut. Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat pun memberikan sikap resminya.
Manajemen PT PBB menyayangkan ucapan bernada rasis dari oknum pemain Persija. Apalagi saat ini tengah ada upaya perdamaian yang terus dirintis pimpinan kedua kelompok suporter, Viking dan The Jakmania.
”Mendukung keputusan PSSI Pusat bahwa kasus ini masuk ranah Komisi Disiplin (Komdis) yang akan mengusut kasus ini hingga tuntas,” lanjut official statement PT PBB dilaman resmi klub.
”Mengimbau kepada pesepakbola profesional di Indonesia, terutama pemain Persib, untuk tidak melakukan hal yang sama dan senantiasa berlaku profesional baik di dalam dan luar lapangan demi terwujudnya sepakbola sebagai alat pemersatu bangsa.”
”Mengimbau kepada kelompok-kelompok Bobotoh agar tidak terpancing provokasi dari oknum yang memanfaatkan kejadian ini dan senantiasa untuk terus menyuarakan perdamaian,” tutupnya. (pan/ign)