”Pemberian gelar Doktor Honoris Causa (ketujuh, Red) untuk Ibu Megawati, sempat tertunda selama lebih dari 1,5 tahun,” kata Menteri Dalam Negeri,Tjahjo Kumolo di IPDN, Sumedang, kemarin.
Tjahjo menambahkan, mendiang proklamator Republik Indonesia Presiden Soekarno, yang juga ayah Megawati, turut berperan mendirikan IPDN. Bahkan, bisa dikatakan, Bung Karno adalah bapak pendiri sekolah pamong ini.
Karena itu, untuk mengenang jasa Bung Karno, di seluruh kampus IPDN akan didirikan patung sang proklamator tersebut. ”Di seluruh IPDN di Indonesia mau kami pasang patungnya Bung Karno sebagai Bapak Pendiri IPDN,” kata Tjahjo.
Setelah prosesi pemberian gelar Doktor Honoris Causa, Megawati memberi kuliah umum di hadapan seluruh mahasiswa IPDN. Menurut Tjahjo, masukan dan arahan dari Megawati sangat diperlukan, khususnya bagi IPDN agar lebih baik lagi ke depannya.
”Me-review kembali bahwa di era reformasi itu kan eranya Ibu Megawati. Munculnya BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) juga ide Ibu Megawati, munculnya amandemen UUD terutama Pak Amin Rais. Makanya banyak hal yang ingin digali intinya ingin membukukan dululah,” kata mantan Sekretaris Jenderal PDIP tersebut.
Rektor IPDN Ermaya Suradinata menjelaskan bukan sebuah kebetulan IPDN memberikan gelar doktor kehormatan kepada Megawati pada peringatan Hari Perempuan Internasional. Megawati dinilai merupakan pemimpin perempuan Indonesia yang tangguh. ”Perempuan yang banyak memberi inspirasi,” kata Ermaya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Monumen Soekarno di depan Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Monumen itu untuk mengenang Presiden pertama RI itu sebagai pendiri IPDN. (kos/rie)