BANDUNG – Calon wali kota Bandung Nurul Arifin mengaku ingin mengembangkan ekonomi yang pro rakyat. Karenanya sebut politisi Partai Golkar ini, dirinya akan memberdayakan ekonomi koperasi berbasis masjid.
”Kita memberikan koperasi, yang sekarang ini sudah ada. Itu akan kita teruskan kemudian optimalisasikan,” kata Nurul saat melakukan blusukan di RT 2/8 kelurahan Margahayu Utara kecamatan Babakan Ciparay, kemarin (5/3).
Selain itu, pasangan Nuruli juga akan memberikan insentif pada Marbot (tukang beres-beres masjid, Red.) senilai Rp 250 ribu perbulan. Ditanya kenapa harus mengasih insentif pada marbot? Dia beralsan hal itu lantaran kota Bandung memiliki anggaran banyak, tetapi dalam distribusi pemberian insentif dinilainya sangat jomplang antara dibirokrat dan ujung tombak masyarakat.
”Karena ini kan kita dengar aspirasi. Kita menghitung masih ada sisa anggaran, silpanya masih ada. Kemudian dari efisiensi yang kita lakukan juga bisa,” sebut Nurul.
Politisi Golkar tersebut ke depan karena kira ingin ekonomi berbasis pro rakyat dan memberikan kepedulian kepada masyarakat. Menurutnya hal-hal seperti itu perlu diperhatikan dalam distribusi anggaran. Jangan sampai yang sejahtera yang atas.
”Jangan sampai kelompok birokratnya saja yang sejahtera tapi ujung tombak yang jadi pelayan masyarakat itu hanya mendapat imbalan yang minim,” katanya.
Ketua pondok Pesantren Al Hidayah H. Furqon mengatajan sejauh ini pemerintah belum begitu memperhatikan pesantren. ”Saat ini saya memberangkatkan anak yang ada bakat dan mau belajar di pesantren sementara tidak ada biaya, kita yang nanggung. Jadi pengusaha di sekitar sini ada pengusaha dompet, tas kita bersatu untuk memberangkatkan anak yang mau ke pesantren,” kata Furqon.
Kata dia, program tersebut sudah berjalan selama enam tahun. Biaya pendidika segala macam ditanggung pihaknya. ”Sekarang memang ada tapi belom terasa,” pungkasnya. (pan/ign)