JAKARTA – Keberhasilan Persija Jakarta menyabet gelar Piala Presiden 2018 modal besar sebelum melanjutkan perjuangan di grup H AFC Cup. Match kedua menghadapi Tampines Rovers, wakil Singapura di Stadion Utama Gelora Bung Karno malam ini (Siaran langsung RCTI, pukul 18.30 WIB) diharapkan bisa mengamankan poin absolut.
Mood pemain Persija sedang bagus. Ismed Sofyan dkk tengah dalam kepercayaan diri yang tinggi. Ini merupakan modal positif bagi tim kebanggaan The Jakmania tersebu. Apalagi mereka bakal menggunakan venue legendaris, SUGBK yang sebelum menjadi menjadi venue final Piala Presiden 2018.
“Saya pribadi sudah siap, apalagi kami baru saja amankan Piala Presiden,” kata Riko Simanjuntak, winger Persija dalam konferensi press di Ruang Tambora, Hotel Sultan, Jakarta. Kekuatan Persija dalam laga hari ini tidak akan banyak berubah. Kecuali Novri Setiawan yang kemungkinan besar karena dalam pemulihan sakit typhus.
Padahal pada laga final Piala Presiden, bersama Riko, Novri menjadi flank menakutkan tim Bali United, lawan Persija saat itu. Tetapi, pelatih Macan Kemayoran-julukan Persija-Stefano Cugurra sudah punya opsi terbaik. Dia mengatakan 18 pemain yang akan masuk dalam line up merupakan skuad terbaiknya.
Berbeda dengan laga pertama melawan Johor Darul Takzim (JDT) lalu, Persija kini full team menghadapi Tampines. Perjudian Teco-sapaan Stefano Cugurra-dengan menurunkan pemain pelapis melawan JDT menjadi pelajaran penting buat timnya.
“Saya pikir di sepak bola modern, perubahan bisa dinamis,” terang Teco terkait game plan timnya. Dia juga sudah melihat rekaman dua pertandingan Tampines, saat melawan Bali United di kualifikasi AFC Champions League, serta saat menjalani laga home pertama grup H menghadapi wakil Vietnam, Song Lam Nghe An.
Meskipun kalah 0-2, Tampines, menurut Teco memperlihatkan semangat bertanding yang tidak bisa diremehkan. “Apalagi saat mereka posisi imbang, hanya finishing mereka agak kacau,” sebutnya.
Sementara itu, Tampines Rovers datang dengan dua pemain yang berpengalaman main di Liga Indonesia. Bahkan kapten tim, Mustafiq Fahrudin sempat menjadi bagian Persija pada musim 2009-2010. Semusim bersama Persija dia punya kesan yang mendalam, terutama dengan fanatisme dukungan Persija.