CIKAWET – Adanya program Citarum Harum yang digagas akan sangat membantu bagi keberadaan waduk Saguling. Hal ini, akan berpengaruh pada kualitas air waduk menjadi lebih baik. Sehingga, usia bendungan Saguling dibangun pada 1981 tidak perlu mendapat perawatan ekstra.
General Manager Indonesia Power (IP) PLTA Saguling, Buyung Arianto mengaku senang dengan adanya program Citarum Harum yang digagas Presiden RI, Joko Widodo. Sebab, program sterilisasi sungai dari sampah dan limbah ini akan mengurangi biaya perawatan turbin di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling.
Menurutnya, dengan adanya program seperti itu justru akan lebih meminimalisasi pemeliharaan mesin-mesin yang ada di bendungan waduk Saguling. Terlebih kualitas air di sungai Citarum akan meningkat dan kemungkinan kedepan tidak lagi tercemar limbah.
’’Dulu mesin turbin sering sekali terhambat oleh sampah-sampah yang terbawa arus air. Sehingga, mesin menjadi terganggu,” jelas dia di kantor Indonesia Power kemarin (26/2)
Dirinya menilai, bila sungai Citarum bersih bukan saja bermanfaat bagi Turbin yang menggerakan untuk suplay listrik. Akan tetapi air Citarum bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia.
Dirinya mengaku, semenjak Citarum dipenuhi sampah, IP selalu mengeluarkan biaya besar untuk membersihkan air sungai yang akan masuk ke pembangkit listrik. Sebab, IP harus menempatkan petugas dan memasang alat untuk melakukan Sterilisasi air yang didominasi sampah dan eceng gondok. Bahkan, kualitas air yang memiliki standar baku rendah.
’’Jadi, kami sangat dukung Citarum Harum ini sebab kami ikut merasakan akibatnya. Saguling ini termasuk dalam sektor 9 program Citarum Harum. Kami sangat bersyukur atas program ini, sumber energi primer lebih langgeng dan semakin bersih,’’ katanya. (bbs/yan)