Namun, Arsenal juga menghadapi jadwal gila dengan adanya laga kontra Milan, meski tidak seberat Rossoneri. Yakni dua kali bersua Manchester City pada final Piala Liga (25/2) dan Premier League (2/3). Sebelum menuju San Siro (9/3), Arsenal bisa bernapas sejenak saat melawan Brighton (4/3).
“Tidak ada lagi pemain yang berlari ke semua arah yang tidak jelas arahnya. Kami menjadi lebih disipilin untuk menutup aliran bola lawan dengan lebih rapi,” kata Gattuso. ”Singkatnya, kami membaik. Tapi, kami belum sampai pada tujuan sebenarnya,” kata pelatih yang akrab disapa Rino itu.
Pertemuan kembali dengan Milan juga menguak nostalgia Pierre-Emerick Aubameyang. Ya, striker timnas Gabon itu pernah mengenyam bangku tim Primavera Milan pada 2007-2008 dan promosi ke tim utama hingga 2011 tanpa pernah mencicipi satu pun pertandingan di bersama tim senior.
Nah, bara dendam striker 28 tahun itu bisa dilampiaskannya pada dua leg kontra eks klub. Auba juga menolak kembali ke Milan yang sudah menginginkannya saat memulai revolusi di tangan presiden anyar Li Yonghong musim ini. ”Milan sudah tertidur dalam waktu cukup lama,” ucapnya saat memutuskan menerima pinangan Arsneal bulan lalu kepada La Gazzetta dello Sport. (io/ign)