Karena kata Tri Hanggono, permasalahan di sungai Citarum yang sudah kompleks, membutuhkan peran dari semua pihak yang terintegritas. ”Dengan adanya komitmen pemerintah lewat hadirnya Presiden ke sini yang mendorong semua pihak agar bersinergi, itu suatu dorongan yang positif dan energi yang luar biasa bagi kita. Unpad sendiri sebenarnya sudah hadir cukup lama di sini, banyak riset yang kita lakukan, pengembangan dilakukan, tapi ngga bisa kita bekerja sendiri, memang multisektor,” ungkapnya.
Dengan adanya konsep green economy, lanjut Tri, bisa menjadi sebuah langkah positif untuk menselaraskan program perekonomian dan pelestarian lingkungan. ”Satu sisi ingin ada pembangunan ekonomi, tapi di sisi lain kadang mengorbankan lingkungan, padahal sekarang dengan konsep green economy, itu bisa diselaraskan, jadi adanya momentum ini, komitmen yang luar biasa, dan semangatnya nambah, sehingga nanti para akademisi kita mendapat dukungan,” tegasnya.
Selanjutnya kata dia, untuk program Citarum Harum, Unpad akan menitik beratkan pada pengadaan social engineering. Adapun untuk teknologinya diserahkan kepada ITB. ”Dari sisi teknologi, titik beratnya ke temen-temen di ITB, kami di Unpad lebih banyak kepada social engineeringnya, karena yang tidak mudah juga aspek sosialnya,” pungkasnya. (bon/rmo/ign)