JAKARTA – Empat hari harus melakoni tiga pertandingan. Itulah yang dirasakan oleh dua semifinalis Piala Presiden 2018, Bali United dan Persija Jakarta. Selain fokus bertanding untuk memperebutkan tiket ke final Piala Presiden 2018, keduanya juga harus bisa berkonsentrasi dalam menjalani pertandingan di babak penyisihan AFC Cup.
Bali United misalnya, akan memulai rangkaian jadwal padat itu dengan bertandang ke Stadion Jakabaring menghadapi semifinalis Piala Presiden 2018 Sriwijaya FC pada 11 Februari mendatang. Sesudah itu, harus langsung terbang pulang ke Bali. Sebab, pada 13 Februari, Serdadu Tridatu -julukan Bali United- menjamu wakil Myanmar Yangon United di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Melakoni pertandingan perdana babak penyisihan Grup H AFC Cup.
Sehari setelahnya, tepatnya pada 14 Februari, kembali kandangnya kedatangan Sriwijaya FC. Yang akan bertanding di leg kedua semi final Piala Presiden 2018. Kondisi ini jelas membuat stamina anak asuh Widodo C Putro terkuras habis dengan menjalani tiga pertandingan dalam kurun waktu empat hari.
Apalagi, Bali United enggan melepas salah satu kejuaraan tersebut. Tim kebanggaan Pulau Dewata itu ingin sama-sama mengukir prestasi di Piala Presiden 2018 dan AFC Cup. Mengukir sejarah baru dari klub yang baru berusia 3 tahun tersebut.
Pelatih Bali United Widodo enggan berkomentar terkait padatnya jadwal yang akan dihadapi timnya. Dia tidak ingin ada aura negatif yang bisa mempengaruhi performa skuadnya dalam berlaga pada dua ajang bergengsi itu. ”Yang terpenting enjoy dan memenangkan setiap laga yang ada,” katanya.
Nah, agar tidak terlalu pusing, mantan striker Petrokimia Putra itu akan mempersiapkan tim untuk menghadapi laga yang lebih dekat terlebih dahulu. Yakni lawan Sriwijaya FC. Dia ingin mencuri poin di kandang lawan dan bisa mengamankan tiket ke final Piala Presiden 2018. ”Yang terdekat kami prioritaskan, jadi Piala Presiden jadi target kami saat ini,” tegasnya.
Widodo sadar padatnya jadwal akan membuat pemainnya rentan cedera. Jeda waktu recovery yang hanya sehari bisa mengancam fisik dan kebugaran Fadil Sausu dkk. ”Kalau dikatakan tidak ideal ya jelas tidak ideal. Tapi kami tidak ingin mengeluh. Kami mengamini saja agar hasil yang didapat bisa positif,” tuturnya.